(*) Renungan
Kaya Di hadapan Allah
:) “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (Luk. 12:15)
:) Punya harta berlimpah bukanlah hal yang salah. Tapi yang menjadi masalah adalah ketika kita menjadikan harta kekayaan itu sebagai inti kehidupan kita.
:) Sahabat, sebagai orang Kristiani, hal yang perlu kita perhatikan dan seharusnya menjadi tujuan hidup kita adalah menjadi kaya, kaya bukan berarti karena memiliki harta berlimpah, tapi kaya di hadapan Allah. Dan untuk menjadi kaya di hadapan Allah, maka kita perlu melibatkan diri, dalam bentuk tindakan kita setiap hari. Karena, lewat tindakan itulah, kita bisa mengumpulkan setiap pundi-pundi kebaikan.
:) Tak ada larangan untuk kita memiliki harta di dunia ini, selagi kita berusaha dengan cara-cara yang baik, maka tak ada yang salah. Namun, satu hal yang perlu kita ingat, bahwa ketika kita mengumpulkan harta dan kekayaan di dunia ini, janganlah sekali-kali kita lupa pada sesama, bahkan keluarga kita sendiri. Karena, walaupun cara-cara yang kita lakukan baik, ketika kita berusaha mengumpulkan kekayaan duniawi, tapi pada akhirnya kita melupakan sesama, bahkan keluarga kita sendiri, maka itu tetap saja tidak diterima oleh Allah.
:) Untuk itu, cobalah untuk mengatur hidup kita. Seimbangkanlah antara mencari kebutuhan duniawi dan kebutuhan rohani. Dan, jadikanlah harta duniawi yang kita miliki, sebagai sarana untuk bisa membantu kita menjadi lebih kaya dihadapan Allah. Kita bisa saling membantu, bahkan saling mencurahkan kebaikan satu sama lain.
:) Ingatlah, yang paling penting, utamakanlah menjadi kaya di hadapan Allah, bukan menjadi kaya karena harta duniawi. Sebab kaya di hadapan Allah, itu artinya kita pun telah kaya di dunia ini, yakni; kaya akan kebaikan dan kasih Allah.
PERCIKAN HATI <3
Kamis, 23 November 2017
0 komentar:
Posting Komentar