(*) Motivasi Rohani
KESEDIHAN SEORANG IBU DALAM MENDAMPINGI BUAH HATINYA.
:)Tiba-tiba saya dikejutkan oleh sharing seorang ibu. Suaminya tidak bekerja lagi. Ibu ini pun mulai bingung. Lantas, ibu muda itu pun berjuang mati-matian supaya bisa bekerja demi biaya buah hatinya.
:)Seorang ibu, karena ingin membahagiakan sang buah hati, ia rela bekerja, ibarat “kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala”. Ia tidak tau lagi harus bagaimana, maka ketika anaknya minta uang via tilpon, ibu ini gemetaran, karena memang tidak punya uang.
:)Permintaan sang buah hati terhadap ibunya yang belum bisa memenuhinya ini, seperti terjadi dalam diri Ken Dedes, ketika anaknya yang sulung yakni Anusapati menanyakan, “Ibunda, ayah saya ini siapa?” Ken Dedes, tidak siap menjawabnya dan hanya gemetaran sambil membayangkan keris empu Gandring (Novel dengan judul, “Pararaton” tulisan Wid Kusuma).
:)Kita menjadi ingat akan Olympias keturunan Epirus, ibunda Alexander Agung (356 – 323 seb. M) yang rela tidur bersama ular demi mendidik anaknya menjadi penakluk dunia. Atau kita menyaksikan betapa sedih hati Cleopatra (69 – 30 seb. M) harus berpisah dengan Chesarion, yang dianggap putra mahkota. Dan yang tidak kalah penting yaitu, ibunda Achilles yang berusaha menyembunyikan sang buah hati agar tidak mati dalam perang Troya (Buku dengan judul, “Mitologi Yunani”, tulisan Edit Hamilton).
:)Dan akhirnya kita menjadi sadar bahwa seorang ibu rela mendampingi sang buah hati dari sejak dalam kandungan hingga kematiannya. Lihat saja “Pieta” karya Michelangelo (1475 – 1564) dan dengan memandangnya saja, kita akan tunduk kepala, “Ibu memang hebat”.
PERCIKAN HATI<3
Selasa, 02 Mei 2017
0 komentar:
Posting Komentar