Rubrik Cerita Bermakna
(*) Raja di tengah Rakyatnya(*)
:) Alkisah di suatu daerah, ada seorang pangeran muda bernama Aleksis. Ia hidup di istana dengan perhiasan gemerlapan, sementara rakyat di sekitarnya tinggal di gubuk-gubuk reot. Melihat hal itu, tergeraklah hati raja untuk memperbaiki nasib mereka. Ia pun mulai mengutus para menterinya untuk memperbaiki kehidupan rakyatnya. Namun upaya itu belum berhasil. Bahkan ketika ia sendiri pun mengunjungi rakyatnya, ia tetap sulit untuk melaksanakan misinya itu karena mereka selalu memperlakukan dia dengan sikap hormat yang tinggi dan kikuk bila dekat dengannya.
:) Akhirnya ia pun menemukan gagasan brilian. Suatu hari ia datang menemui rakyatnya sebagai seorang dokter muda yang ingin mempersembahkan hidupnya kepada kaum miskin. Ia mengenakan pakaian kasar, memakan makanan seperti yang mereka santap, tinggal di gubuk, bahkan ia tidak meminta bayaran apapun ketika mengobati orang sakit.
:) Dalam waktu singkat, ia sudah berhasil merebut perhatian dan kasih sayang semua orang. Perlahan-lahan ia pun membawa semangat baru di tengah kehidupan rakyatnya. Ia membawa semangat untuk hidup dalam damai, untuk bermurah hati kepada sesama dan untuk bekerja dengan tekun agar bisa hidup lebih layak.
Tak seorang pun menyadari bahwa sesungguhnya dokter muda ini adalah Raja mereka sendiri yang meninggalkan istananya dan turun ke tengah rakyatnya untuk menjadi satu dengan mereka.
Tak seorang pun menyadari bahwa sesungguhnya dokter muda ini adalah Raja mereka sendiri yang meninggalkan istananya dan turun ke tengah rakyatnya untuk menjadi satu dengan mereka.
(*) Sahabat, Yesus pun berkenan tinggal beserta kita di dunia ini karena kasih-Nya yang besar bagi kita manusia. Untuk itu Ia berkenan menjadi sama seperti kita manusia, agar kita pun dapat diselamatkan. Semoga berkat pengorbanan Yesus ini, kita bisa punya semangat hidup yang baru seperti Yesus yang senantiasa membawa damai dan sukacita bagi orang lain.
PERCIKAN HATI
Sabtu, 26 Desember 2015
Sabtu, 26 Desember 2015
0 komentar:
Posting Komentar