Hidup dalam Kasih & Damai

Rubrik Renungan:

(y) Hidup dalam Kasih & Damai

:) Hari ini penginjil Yohanes membuka kisah kelahiran dengan megah dan mulia. Yesus diperkenalkan sebagai Terang Ilahi di dunia. Yesus juga pembuka zaman baru, sehingga hidup Yesus menjadi penanda zaman baru, Tahun Masehi, atau Tahun Kristus.
:) Namun mengapa Yesus justru tampil sebagai bayi lemah, dari keluarga miskin dan lahir di tempat tersembunyi? Mengapa Yesus tidak memilih lahir sebagai Putra Maharaja? Yesus lahir sebagai bayi lemah karena ketika Yesus menjadi bayi lemah maka manusia diundang untuk melakukan tindakan kasih. Yesus menjadi manusia lemah untuk mengajak manusia mencintai.
Bayi Yesus tidak bisa bicara kalau tidak ada yang mengajari bicara, tidak bisa berjalan kalau tidak ada yang mengajari berjalan. Ketika memandang seorang bayi, energi cinta meluap begitu spontan dalam diri kita. Inilah yang Tuhan ingin ajarkan kepada manusia: untuk saling mengasihi satu dengan yang lain. Hidup dalam kasih inilah yang menjadi penanda zaman baru.
:) Hal kedua, Yesus juga hidup tersembunyi di keluarga Nazaret. Ini juga menjadi kabar gembira bagi kita, bahwa pengalaman hidup harian, hidup yang rutin, biasa dan bahkan gelap serta penuh kesulitan bisa menjadi saat dimana kita bisa berjumpa dengan Yesus. Yesuslah, Emanuel yaitu Allah yang beserta kita.
:) Sahabat, mari kita warnai perayaan Natal kita ini dengan tindakan kasih kepada sesama. Mari kita jadikan hidup harian yang biasa menjadi tempat perjumpaan dengan Yesus dalam kesederhanaan dan dalam hembusan kasih dan damai bersama keluarga dan sesama. Damai, sukacita, keselamatan dan berkat Natal untuk kita semua.

Percikan Hati
Jumat, 25 Desember 2015.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget