Bacaan: Efesus 4:7-16
NATS: Di dalam Dia kamu juga turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh (Efesus 2:22)
NATS: Di dalam Dia kamu juga turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh (Efesus 2:22)
Ketika para penjelajah memasuki Peru, mereka menemukan bangunan-bangunan besar dan menakjubkan yang mungkin telah berdiri selama 2.000 tahun. Bangunan Inca kuno ini dibangun dengan bebatuan yang dibentuk dengan tangan dari berbagai ukuran dan bentuk. Sebagian terdiri dari 3 sisi, sebagian 4 sisi, dan beberapa 7 sisi. Tanpa menggunakan adukan semen, mereka menyusun batu-batu itu begitu sempurna sehingga bangunan itu dapat berdiri berabad-abad, bahkan tahan dari gempa bumi.
Allah membangun gereja-Nya dengan cara yang sama. Alkitab menggambarkan gereja Yesus Kristus seperti sebuah bangunan, dan setiap orang percaya adalah satu bagian dari bangunan itu. Petrus mengatakan bahwa kita adalah "batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani" (1Petrus 2:5). Dan Paulus berkata bahwa kita "rapi tersusun" (Efesus 2:21) dan "dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh" (ayat 22).
Gereja Kristus terdiri dari orang-orang dengan berbagai latar belakang, kemampuan, kesenangan, dan kebutuhan. Karena itu bersatu dalam satu tujuan bersama bukanlah suatu proses yang mudah. Namun apabila kita mengizinkan Tuhan melakukan pekerjaan-Nya di tengah-tengah kita, membentuk kita, dan menempatkan kita pada bangunan itu, kita akan menjadi bagian dari bangunan besar yang kokoh dan kuat.
Ya, kita semua berbeda. Namun Allah sedang membangun gereja-Nya yang tahan lama. Bangunan-bangunan Inca yang luar biasa pada saatnya nanti akan hancur, tetapi gereja dibangun untuk tahan selamanya --DCE
KEKEKALAN GEREJA ITU SESUAI DENGAN KARAKTER PEMBUATNYA
0 komentar:
Posting Komentar