BERBAHAGIA
( Matius 5 : Matius 5 : 1-12 1-12 )
Matius 5-7 yang dikenal sebagai khotbah di bukit merupakan bagian pertama dari blok pengajaran Yesus
Delapan ucapan bahagia ini ( 3-10 ) diawali dan diakhiri dengan frasa "Kerajaan Sorga" (3, 10), yang berarti bahwa kebahagiaan adalah akibat dari kehidupan yang memenuhi karakteristik surgawi. Yesus sedang mengajarkan para murid untuk menentukan kebahagiaan tidak menurut karakteristik dunia
Dunia mengenal kemiskinan jasmani, tetapi tidak mengenal kemiskinan rohani (3), yaitu kesadaran bahwa kita sungguh-sungguh membutuhkan Tuhan.
Dunia mengenal dukacita karena peristiwa yang menyedihkan, tetapi tidak tahu kedukaan yang merupakan sikap yang diperlukan untuk berbalik dari dosa dan bergantung pada-Nya (4).
Keduanyalah respons yang tepat terhadap Allah dan rencana-Nya memberikan penghiburan bagi mereka yang sungguh membutuhkan.
Karakteristik dunia penuh amarah disertai sikap kasar dan orang yang suka bermain kuasa. Sebaliknya, orang yang lemah lembut berbahagia karena ia memberi diri dikuasai Tuhan (5). Ia dapat menunjukkan kendalinya atas kemarahan pada waktunya karena kerendah hatian dan ketundukannya di hadapan Tuhan
Dunia tidak dapat mengerti kepuasan sejati yang didapat dari menerima kebenaran Tuhan dan membagikannya kepada sesama (6).
Kebahagiaan surgawi memiliki karakteristik memberi perhatian terhadap mereka yang sengsara (7).
Orang dunia merasa berbahagia jika kepentingannya terlayani, meski untuk itu orang lain teraniaya.
Sebaliknya kebahagiaan surgawi meliputi orang yang terus menerus disucikan sebab kondisi-kondisi bahagia yang diwujudkan dalam kehidupannya sehingga ia dapat melihat Allah di tengah dunia (8)
Ia membawa damai kepada sesama manusia karena damai Allah ada di dalamnya (9). Juga saat ia harus menerima aniaya oleh karena imannya (10)
Sabda bahagia itu kita jadikan tuntunan dan kita hidupi, karena dengan cara itulah kita disebut bahagia oleh Tuhan. Bukan hanya tatkala nanti di surga seperti para kudus, tetapi sudah pada hari ini, saat ini ketika kita menghayatinya
Kebahagiaan sejati adalah anugerah, juga karakter surgawi. Saat kita memberi diri dibentuk oleh Kristus sehingga karakter-Nya mewujud dalam kehidupan kita, saat itu pula kita mengalami kebahagiaan sejati
Mat. 5:1-12 ~ Senin
"Berbahagialah orang yang MISKIN di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah"
MISKIN = SADAR dan RENDAH HATI di hadapan Allah. Menggantungkan dan mempercayakan seluruh rencana hidupnya pada kasih dan bantuan Allah. HATI dan PIKIRANNYA tidak diperbudak oleh harta milik tapi BISA BERBAGI untuk sesama yang membutuhkan. KEHORMATAN BATIN inilah yang ditawarkan Allah seperti TELADAN HIDUP YESUS sendiri
Saudaraku, apakah SEMANGAT PEDULI dan BERBAGI ini juga menjiwai hidup Anda?
JLU.
Senin, 08 Juni 2020, Pekan Biasa X
¤ 1Raj. 17:1-6
¤ Mzm. 121:1-2.3-4.5-6.7-8
¤ Mat. 5:1-12
"Intentio pura"
~ Maksud yang murni ~
Inilah tindakan tulus menuju pada kebahagiaan sejati.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus ingin kita jadi orang beriman yang punya semangat bahagia.
Adapun keinginan Yesus yang bisa dimaknai agar hati kita tetap terarah pada kebahagiaan sejati, antara lain:
1. Bersyukur
Bersyukur merupakan sikap iman akan Yesus. Di sinilah kita diajak menjadi orang yang siap dan rela berkorban.
2. Berbahagia
Berbahagia merupakan sikap hidup di dalam kasih. Di sinilah kita pun diajak menyadari bahwa bahagia lebih pada suasana hati yang tulus bagikan harapan dan hadirkan kasih serta segarkan iman
3. Bersaksi
Bersaksi dalam hidup sederhana dan tidak suka pamer karena kadang bisa menimbulkan keiri-hatian orang lain yang tidak suka. Di sinilah kita perlu menjadi orang yang utuh dan seimbang, tidak sibuk pada tampilan luar tetapi lebih pada kedalaman hati yang tulus dan sejati
Saudaraku, Sabda Bahagia di bukit mengajak kita berani mengorbankan dan meredam ego agar dunia makin banyak orang yang rendah hati, tulus serta selalu berusaha memberikan kebahagiaan bagi sesamanya.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria, selalu menyertai kita sekeluarga yang tulus fokus pada kebahagiaan sejati. Amin.
DOA:
Ya Tuhan Yesus, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada 'orang kecil' yang miskin, lapar, menangis dan teraniaya. Tolonglah diriku agar dapat membantu mereka secara materiil-finansial dan dengan kekayaan Injil-Mu. Amin.
@@@@@@@@
SIRAMAN ROHANI
Senin, 08 Juni 2020
RP Fredy Jehadin, SVD
Tema: Yang Dipuji Tuhan Beda Dengan Yang Dipuji Dunia
Matius 5: 1 - 12
Saudara-saudari…. Tahun 2018 di Papua New Guinea ada pemilihan umum, memilih anggota DPR. Di antara begitu banyak calon ada beberapa pastor. Di satu keuskupan ada tiga pastor yang calonkan diri untuk menjadi anggota DPR. Yang selalu menjadi pertanyaan saya, kalau menyaksikan para calon dari kalangan biarawan: “Apakah yang anda cari? Belum bahagiakah anda melayani umat sesuai dengan profesi anda sebagai pastor? Sadarkah anda bahwa sekali anda mencalonkan diri untuk menjadi DPR, pada saat yang sama anda sudah membawa perpecahan dan permusuhan dalam tubuh gereja local, karena dalam gereja lokal sesungguhnya sudah banyak calon dari kalangan awam yang sama-sama mau merebut kursi DPR?”
Hari ini Yesus mewartakan sabda bahagia yang menurut pandangan duniawi sangat bertentangan, tetapi menurut Yesus cara hidup seperti itu patut dipuji. Yesus berkata: berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah; berbahagialah orang yang berdukacita; berbahagialah orang yang lemah lembut; berbahagialah orang yang lapar dan haus; berbahagialah orang yang murah hati; berbahagialah orang yang suci hatinya; berbahagialah orang yang membawa damai; berbahagialah orang yang dianiaya; berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya.
Mengapa keadaan seperti dipuji, sementara menurut pandangan duniawi keadaan seperti ini justru harus dijauhkan atau diperbaiki.
Kalau direnungkan secara mendalam, mungkin kita akan menemukan pesan di balik pernyataan Yesus ini. Contohnya, sabda bahagia yang pertama Yesus berkata: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya kerajaan Allah.” Miskin di hadapan Allah di sini maksudnya orang yang merasa tidak punya apa-apa dan dia tidak punya alasan untuk membesarkan dan menyombongkan diri. Dia merasa bahwa hidupnya sungguh bergantung pada belas kasihan Tuhan. Menurutnya, kalau Tuhan tidak memberi apa-apa padanya itu berarti dia akan mati. Jadi Yesus mengharapkan agar para pengikut-Nya selalu punya sikap hidup seperti itu, selalu merasa bergatung pada Allah dan biarkan Allah sendiri yang menjadi Tuan atas dirinya. Kalau kita selalu memiliki sikap seperti ini, maka kita akan memiliki kerajaan Allah. Sebaliknya kalau kita selalu merasa memiliki semuanya, maka ada kecendrungan manusiawi kita untuk mengabaikan Tuhan dan mengandalkan semuanya pada dirinya sendiri karena dia merasa bahwa ia memiliki segalanya, sudah kaya di hadapan Allah. Dia berdiri sendiri tanpa mengharapkan bantuan Tuhan lagi.
Memupuk sikap kaya di hadapan Allah berarti pada akhirnya kita tidak memiliki kerajaan Allah. Dengan ini kita bisa melihat perbedaan pandangan antara Tuhan dan dunia. Apa yang dipuji oleh Dunia, tidak dipuji oleh Allah. Demikian sebaliknya, apa yang dipuji oleh Allah tidak dipuji oleh dunia.
Saudara-saudari… Apa sesungguhnya yang kita cari dan kehendaki? Pujian sesaat atau pujian selama-lamanya? Kebahagiaan sesaat atau kebahagiaan untuk selama-lamanya? Kalau kita menginginkan dan menghendaki kebahagiaan selamanya, maka ikutilah Sabda Bahagia yang diwartakan Kristus hari ini yaitu selalu rendah hati, sabar dalam penderitaan, lemah lembut terhadap sesama, promosikan kebenaran dan kejujuran, murah hati kepada sesama, dan hidup saleh. Saya yakin kita bisa menjalankan semuanya ini kalau kita selalu pasrahkan diri kita kepada Tuhan dan biarkan Roh Kudus yang menjadi tuan atas hidup kita.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu meneguhkan iman kita dan memberi kita kekuatan untuk berlangkah maju mengikuti kehendak dan perintah-Nya.
Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.
*******************
Hari ini Senin, 8 Juni 2020
Hari Senin Pekan Biasa X
Marilah Berdoa:🟫🟤
Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin.
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Kebahagiaan sejati bila kita bersatu kasih dengan Kristus. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Bacaan Kitab Suci📖
1. 1Raj. 17:1-6
2. Mat. 5:1-12
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)
Memahami Injil🟫🟤
🟫1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
(■ Pengajaran Yesus kepada orang banyak, di Mat. 5:1-12 ini sering di sebut: 8 Sabda Bahagia atau Sabda di bukit.
■ Inti pengajaran ini adalah: Kebahagiaan.
■ Kebahagiaan yang di tawarkan Yesus bukan kebahagiaan yang berkaitan dengan mengejar hal-hal yang materi, melainkan tuntunan bagi manusia untuk hidup selaras dengan hidup Allah, sehingga manusia bahagia oleh karena mereka bersatu kasih dengan Allah.)
🟫2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
3 “ Berbahagialah orang yang MISKIN DI HADAPAN ALLAH, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
(■ Orang MISKIN DI HADAPAN ALLAH adalah: Orang bersemangat miskin tidak mengandalkan apa pun atau siapa pun kecuali mengandalkan Allah. Mereka ini yang empunya Kerajaan Allah.)
🟫 4 Berbahagialah orang yang BERDUKACITA, karena mereka akan dihibur.
(■ Mereka yang hidup di pihak Allah, akan sangat BERDUKACITA bila dirinya atau melihat orang lain yang berbuat dosa. Bila dirinya atau orang lain bertobat, kembali hidup di dalam Allah, maka dirinya akan mendapatkan penghiburan.)
🟫 5 Berbahagialah orang yang LEMAH LEMBUT, karena mereka akan memiliki bumi.
(■ Mereka yang mengandalkan Allah tidak hidup menggunakan kekerasan, mereka hidup rendah hati, menyadari segala keterbatasan dirinya sendiri sehingga mereka mampu LEMAH LEMBUT terhadap orang lain.)
🟫 6 Berbahagialah orang yang LAPAR dan HAUS AKAN KEBENARAN, karena mereka akan dipuaskan.
(■ Orang yang mengandalkan Allah: seperti orang yang LAPAR dan HAUS akan KEBENARAN.
■ Kebenaran adalah:
1. Allah itu sumber kebaikan.
2. Manusia adalah orang berdosa.
3. Di masa yang akan datang manusia masih mungkin untuk berdosa.
4. Kebaikan yang di lakukan manusia di dorong oleh Allah yang bersemayam di dalam diri manusia.
■ Bila orang lapar dan haus akan kebenaran, orang tersebut: RENDAH HATI.)
🟫 7 Berbahagialah orang yang MURAH HATINYA, karena mereka akan beroleh kemurahan.
(■ Orang yang mengandalkan Allah pasti akan MURAH HATI seperti Allah sendiri. Mereka akan mencermin karakter Allah yang bersemayam di dalam diri mereka: MURAH HATI/ BERBELAS KASIH.)
🟫8 Berbahagialah orang yang SUCI HATINYA, karena mereka akan melihat Allah.
(■ Orang yang mengandalkan Allah adalah orang yang SUCI MURNI HATINYA.
■ MURNI berarti tidak ada campurannya. Hati yang suci dan murni berarti: Dalam hati orang yang suci murni ini hanya ada satu yang di andalkan dalam hidupnya, Yesus.)
🟫 9 Berbahagialah orang yang MEMBAWA DAMAI, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
(■ Orang yang mengandalkan Allah kemana-mana MEMBAWA DAMAI bukan pertentangan. Yesus mengajarkan kasihilah musuh-musuhmu. Bisa kita bayangkan, apa yang di harapkan Yesus untuk mengasihi musuh, MEMBAWA DAMAI.)
🟫 10 Berbahagialah orang yang DIANIAYA oleh sebab KEBENARAN, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
11 Berbahagialah kamu, jika KARENA AKU kamu DICELA dan DIANIAYA dan kepadamu DIFITNAHKAN segala yang jahat.
12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
(■ Sebagaimana untuk mendapatkan emas 24 K, maka emas harus di bakar; demikian juga hidup rohani perlu di bakar saat seseorang di cela, di aniaya dan di fitnah karena sebagai pengikut Yesus. Dengan demikian akan keluar kasih yang paling tulus dan murni kepada Allah dan manusia.
■ Jangan takut penderitaan, saudara; bila Anda ada di dalam kebenaran Yesus.)
Merenungkan🟫🟤
♡ Apakah karakter Yesus ada di dalam diri Anda?
1.Mengandalkan Allah.
2.Sedih karena menentang Allah.
3.Lemah lembut.
4.Lapar dan haus akan kebenaran
5.Murah hati.
6.Suci hati
7.Membawa damai
8.Demi Yesus di cela dan di aniaya.
Bila ada, sudahkah Anda rasakan kebahagiaan-Nya?
Doa Permohonan🟫🟤
Tuhan beri kami hati yang suci dan murni agar kami memandang Engkau di dalam hidup kami. Kami mohon....
Hening🟫🟤
(Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)
Doa Penutup🟫🟤
Tuhan Yesus, Engkau menjanjikan Kerajaan Allah kepada mereka yang mengandalkan Engkau. Mampu kan kami menjadikan Engkau menjadi batu karang kubu pertahanan kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Tuhan sertamu – dan sertamu juga.
Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.
Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin
🟫🟤🙏🏼✝📖🟤🟫
🐛🐛🐛🔜🦋🦋🦋
Teriring doa dari Karmel