JANGAN PERNAH BERPRASANGKA
•• •• •• ••
Seorang pria yg hendak menikmati makan di sebuah restoran berkata kepada pelayan: "Saya tak bisa makan sup ini..."
Pelayan dgn buru² berkata,
"Maaf tuan, saya akan memanggil manajer restoran ini."
Manajer datang & segera berkata,
"Maaf tuan, saya akan panggil juru masaknya."
Setelah bertemu juru masak, pria tsb berkata, "Tuan juru masak,
saya tak bisa makan sup ini..."
Juru masak tsb bertanya,
"Apa ada yg salah dgn sup ini?"
Pria tsb menjawab,
"Tidak ada, hanya saja saya blum di beri sendok."
Cerita di atas mewakili satu kata: Prasangka atau Asumsi.
Pelayan & manajer memiliki prasangka yg salah mengenai perkataan pelanggannya.
Mereka berasumsi bahwa si koki keliru masak.
Prasangka inilah yg kerap menimbulkan miskomunikasi, salah paham,
b a h k a n perselisihan.
Blum mengetahui kebenaran yg seutuhnya, kemudian men-duga² sendiri & karena memiliki prasangka yg negatif,
timbullah gosip yg memicu pertengkaran.
Gosip selalu di bangun dgn Prasangka atau Asumsi,
bukan Fakta.
Kita menuduh seseorang melakukan pelanggaran hanya berdasarkan prasangka atau asumsi,
bukan di dasarkan bukti yg jelas.
Jangan sampai kita berpikir, bertindak & mengambil keputusan hanya karena prasangka atau asumsi.
Prasangka atau Asumsi bukanlah Fakta yg layak untuk di percaya.
Prasangka atau Asumsi hanyalah dugaan,
Fakta & Kebenaran lah yg layak kita percaya.
LEBIH BAIK TIDAK BICARA DARIPADA BERBICARA SESUATU YG TIDAK BENAR !!!
“Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran,
tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.”
(Amsal 10:19)
Selamat Siang
Happy Wednesday
Goϑ ϐlešš Yoυ
0 komentar:
Posting Komentar