“Berbeda pendapat tapi jangan saling menyakiti”

(*)Rubrik Hidup Keluarga

“Berbeda pendapat tapi jangan saling menyakiti”

:)Setiap pasangan suami-istri pasti pernah berbeda pendapat dalam hidup berumah tangga.

:)Tidak jarang perbedaan ini menjadi sumber konflik; istri atau suami saling marah, yang satu mendiamkan yang lain atau bisa jadi juga masing-masing pasangan mengungkit-ungkit masa lalu pasangannya.

:)Masing-masing bersikeras hingga adegan bentak-bentakkan tak terhindarkan dan tetangga pun mendengar semua pertengkaran mereka. Karena sudah saling mendiamkan, istri atau suami lalu mencari teman cerita yang bisa jadi saudara atau juga teman dekat lalu mulai menceritakan semua masalah keluarganya mulai dari A – Z.

:)Di satu sisi cara seperti ini baik tapi di satu sisi juga buruk. Baiknya kalau yang diceritakan itu adalah orang yang bijaksana dan tepat, dia dapat memberikan solusi dan menjaga kerahasiaan.

:)Namun buruknya, kalau orang itu menyebarkan semua masalah yang diceritakan kepada orang lain dengan cerita yang ditambah-tambahi dan dibumbu-bumbui.

:)Akibatnya, masalah keluarga menjadi konsumsi publik. Orang lain yang tidak berhak tahu, akhirnya tahu juga hingga masalah pun menjadi semakin pelik.

:)Berhadapan dengan permasalahan keluarga semacam ini, beberapa waktu lalu, Paus Fransiskus menasehati keluarga-keluarga Katolik, “Berbeda pendapat antara suami dan istri, sebenarnya boleh-boleh saja, tapi jangan saling menyakiti.”

:)Karena itu Paus menambahkan juga bahwa pentinglah sikap saling mendengarkan dan menerima kekurangan masing-masing.

:)Jika pasangan saling mendengarkan dan menerima, maka mereka akan dapat menyelesaikan sendiri masalah keluarga mereka dengan bijaksana.

:)Ingatlah, cinta tidak harus sempurna namun kita harus menerima setiap kekurangan pasangan dan menghargai bahwa setiap manusia pasti punya kesalahan.(y)

<3PERCIKAN HATI
Jumat, 21 Oktober 2016

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget