“Kerinduan sebuah Hati”

Selasa, 16 November, 2010
Peringatan Sta. Margareta dari Skotlandia dan Sta. Getruda, perawan
Luk.19:1-10: “Kerinduan sebuah Hati”

“Pertemuan adalah obat kerinduan,
tapi keselamatan adalah mahkotanya kerinduan.”

“Turunlah Zahkheus, karena hari ini aku akan menumpang di rumahmu.” Kata-kata ini membuat jiwa melonjak kegirangan, air mata kegembiraan menetes di pipi sambil memandang haru kepada Dia yang bersabda. Maka segeralah rasa malu karena kedapatan oleh banyak orang sedang duduk di atas pohon pun tak dihiraukannya. Ia pun turun dan menemani Dia yang bersabda ke rumahnya. Makanan terbaik pun dihidangkan kepada-Nya sebagai tanda ucapan syukur, tapi janji untuk bertobat menjadi gerbang keselamatan. Kemudian, Ia bersabda lagi: “Hari ini keselamatan telah datang kepada penghuni rumah ini karena engkau menunjukkan sebuah bentuk pertobatan yang indah.” Wow...air mata kegembiraan itu kembali deras mengucur dan jiwa pun bersorak gembira karena sekarang jiwa mendapatkan jaminan keselamatan dari Sang Penyelamat sendiri. Demikianlah kisah Zakheus, sang perindu yang mendapatkan obat kerinduan lewat pertemuan dengan sosok yang dirindukan, dan Yang dirindukan memahkotai pertemuan mereka dengan janji keselamatan. Jadilah semuanya indah karena kehadiran Sang Penyelamat, bukan hanya di rumah tubuh tapi terlebih di ruang jiwa yang merana mencari tempat peraduan kekal.

Cerita Zakheus selalu menjadi contoh terindah betapa sebuah kerinduan akan kehadiran Yesus menjadi jalan bagi kita untuk bertemu dengan Dia. Pengalaman Zakheus, syukurlah bila dialami secara fisik, tetapi rasanya pengalaman batin akan ditemukan oleh setiap perindu kehadiran Yesus dalam hidup dan hati mereka. Karena itu, bila kita enggan untuk membersihkan rumah jiwa kita, maka kerinduan akan membuat Tuhan sendirilah yang berinisiatif untuk mengunjungi jiwa kita, bahkan lebih indah lagi karena Ia sendirilah yang membersihkan jiwa kita menjadi tempat tinggal-Nya untuk selamanya.

Marilah kita mengobarkan kerinduan untuk bertemu dengan Yesus itu setiap saat, sehingga jiwa tetap mempersiapkan tempat yang layak bagi Yang dirindukan. Karena benarlah penegasan di atas, “pertemuan adalah obatnya kerinduan, tetapi hanya keselamatanlah yang menjadi mahkota abadinya.” Moga hari ini dan setiap saat, jiwa kita tetap mendengar bisikan Yesus ini; “Sobat, bukalah pintu jiwamu karena Aku ingin masuk dan tinggal di dalamnya.” Jika Ia mau tinggal di sana, maka alangkah indahnya saat-saat itu kita lalui bersama-Nya.


Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu,

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget