Sabtu, 27 November, 2010
Luk.21:34-36: “Hiasilah Jiwamu, kawan.”


“Dewasa ini banyak orang berjuang merias diri/tubuh menjadi cantik dan tanpan,
namun hanya sedikit yang menghiasi jiwanya menjadi tempat yang indah
bagi Sang Penyelamat.”


            Mendatangi pusat pertokoan di mana saja, Anda akan melihat kenyataan ini; sebagian besar tempat disediakan khusus untuk peralatan yang berfungsi untuk merias tubuh/badan, seperti; parfum, sabun, sampo, dan lain sebagainya dalam beragam merek dan kualitas. Hal yang lebih mengasyikan bahwa banyak orang, terutama kaum perempuan pergi ke sana, menghabiskan banyak waktu dan uang untuk membeli alat-alat itu. Untuk apa? Ya, untuk merias tubuh/badan mereka agar tetap kelihatan cantik dan tampan. Bahkan di pasar ikan pun kita menemukan mereka yang sementara membersihkan kuku kaki mereka dengan bayaran yang lumayan. Lagi, semuanya demi ketampanan dan kecantikan. Rasanya tidak ada yang salah dengan semuanya itu. Tapi...

            Injil hari ini mengingatkan jika akan betapa pentingnya merawat dan merias jiwa agar menjadi tempat tinggal-Nya Sang penyelamat. “Jagalah jiwa agar tidak terjerat oleh kemabukan dan hal-hal duniawi.” Apa yang sering dilupakan yakni sebagian besar dari kita lupa untuk merias jiwa kita menjadi tempat yang suci. Di satu pihak, ketika banyak waktu dan uang dihabiskan demi merias badan/tubuh, sementara di lain pihak, orang mengabaikan perintah Tuhan untuk menjaga jiwa mereka. Seandainya jiwa itu bagaikan tangan, mata, hidung atau alat tubuh lainnya maka pasti mendapatkan perawatan yang cukup, namun jiwa adalah roh dan kehendak yang tidak nampak tapi tetap ada sangat berpengaruh. Ia selalu dilupakan karena ia tak pernah terlihat oleh cermin kecantikan, melainkan oleh kesucian hati itu sendiri.

            Semoga hari ini, kita memberikan sebuah kesempatan untuk merias jiwa kita menjadi tempat yang indah bagi Sang Pencipta, Sang Penyelamat.


Selamat berakhir pekan.
Salam dan doa kecilku untukmu selalu,

Rinnong