Kamis, 28 November 2019
Pekan Biasa XXXIV
¤ Dan 6:12-28
¤ MT. Dan 3:68-74
¤ Luk. 21:20-28
"Parousia"
~ Kedatangan ~
Inilah istilah yang digunakan untuk memahami kedatangan Yesus kedua kalinya pada akhir zaman.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus mengutarakan mendesaknya pembaruan sikap hidup secara total ini dikisahkan dalam fenomena alam. Di balik ketegasan dan keadilan Allah, tetap ada kemurahan dan kerahiman Allah yang berbelaskasihan.
Adapun dua perintah Yesus yang mendesak untuk segera dilakukan, antara lain:
1. Bangunlah harapan baru
Kesadaran akan fenomena alam yang menakutkan merupakan suatu peringatan agar kita segera bangun dan bangkit dari kubangan dosa.
Di sinilah kita diajak bersikap bijak di dalam hidup. Bangunlah harapan baru karena hanya Yesus Kristuslah satu-satunya Sang Juruselamat dan
berharaplah selalu belaskasih serta penyertaanNya agar tabah, tekun dan setia mengikutiNya.
2. Bertobatlah dalam namaNya
Dalam sepekan ini sesungguhnya kita diingatkan dan diajak semakin mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan: 'angkatlah kepalamu, sebab penyelamatan sudah dekat', Tuhan rindu manusia mau kembali bersekutu, maka bertobatlah.
Di sinilah kita diundang menyambut Dia yang akan datang, hidup bersama dalam namaNya. Sebab bersamaNya, kita akan berani menghadapi segala peristiwa kehidupan, yang terkadang tidak mudah dan tidak indah, kelabu, menegangkan, menyedihkan. Maka tekunlah dalam berdoa dan sekaligus tekun menjadi sesama bagi yang lain.
Saudaraku, penuhilah pikiran kita dengan kebenaranNya dan hati kita dengan kasihNya agar kita memiliki kepekaan membaca tanda jaman. Percayalah, Tuhan pasti menolong dengan cara yang tak terduga. Maka janganlah takut, cemas dan bingung.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang mau bangkit dan bertobat agar kita siap menyambut kedatanganNya. Amin.
========================================================================
RENUNGAN HARIAN PEKAN BIASA XXXIV. KAMIS, 28 NOVEMBER 2019. BACAAN : Dan. 6:12-28. Luk. 21: 20-28.
OLEH : RD. JOHN KOTA SANDO.
St. John Henry Newman dalam pengalaman spiritualnya menceritakan demikian: " Aku berjuang mencari di mana Allah berada dan aku memanjat menara tinggi, tetapi Allah berkata engkau harus turun karena Aku tinggal di antara umatKu". Ada juga cerita lain: Sejumlah pengembara mengelilingi dunia untuk mencari di mana Tuhan berada, tetapi ternyata mereka tidak menemukanNya. Lalu mereka berunding untuk mendaki gunung tertinggi di dunia. Merekapun melakukannya. Tetapi lagi-lagi mereka tidak menemukan Tuhan di sana. Dalam sebuah mimpi Tuhan berkata kepada salah seorang dari mereka: "Kamu tak perlu mencari Aku di puncak gunung. Karena sesungguhnya Aku berada di tengah dunia yang kamu pijak ini; bekerja dan berjuang bersama manusia; dan ingatlah ketika kamu melihat orang-orang miskin, di situ Aku ada; ketika kamu mendengar jeritan tangis orang-orang yang menderita, di situ aku ada di antara mereka". Manusia harus memiliki kepekaan dalam dirinya untuk merasakan adanya sesuatu di luar dirinya. Hidup beriman juga membutuhkan sebuah kepekaan untuk merasakan kehadiran dan keterlibatan Allah dalam hidupnya. Kita perlu belajar dari Bunda Teresa yang memiliki kepekaan iman yang luar biasa, di mana ia bisa merasakan kehadiran Allah dalam diri orang-orang miskin yang dilayaninya; mendengarkan tangisan Allah dalam jeritan tangis orang-orang yang menderita. Kita tak perlu memanjat menara tinggi atau mendaki puncak gunung untuk mencari keberadaan Tuhan, karena sesungguhnya Dia ada di dalam keseharian hidup kita. Kepekaan iman itu sangat dibutuhkan, agar kita tidak tenggelam dalam dosa dan lupa bahwa ada Tuhan yang melihat dan mengamati kita. Penderitaan demi penderitaan yang kita alami tidak terlepas dari ketidakpekaan kita akan keberadaan Allah dalam keseharian hidup kita .
Bacaan pertama dari Kitab Daniel ( Dan.6:12-28) menampilkan Daniel sebagai sosok pribadi yang selalu menyadari kehadiran dan keterlibatan Allah dalam hidupnya. Kesetiaan dan keteguhan imannya sangat luar biasa. Itulah yang membuat Daniel tidak jadi dihukum mati dan selamat dari mulut singa yang mau menelannya hidup-hidup. Kepekaan akan keberadaan dan keterlibatan Allah dalam keseharian hidup kita, akan menyelamatkan kita dari segala hal buruk yang mengancam kehidupan dan kebahagiaan kita.
Bacaan Injil Lukas (Luk.21:20-28) mengajak kita untuk berintrospeksi diri, bahwa segala bencana dan tragedi kehidupan yang kita alami tak lepas dari sikap masa bodoh kita, yang kurang peka akan kehadiran Allah dalam keseharian hidup kita. Sering kali kita lupa diri dan akhirnya dengan mudah kita jatuh ke dalam dosa, tanpa menyadari bahwa dosa itu akan membawa bencana dan tragedi memilukan dalam kehidupan kita. Allah masih memberi kita kesempatan untuk mengalami buah rahmat dari kehadiran dan kedatangan PuteraNya Yesus Kristus, asalkan kita bertobat dari dosa-dosa kita : "Bangkit dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat" (Luk.21:38).
Tuhan mengetahui segala sesuatu tentang diri kita, karena Ia ada di dalam diri kita, dalam pikiran kita, dalam cita-cita dan perjuangan kita, dalam kecemasan dan ketakutan kita, dalam air mata dan derita kita, dan lain sebagainya. Kalau kita ingin bahagia, sadarilah bahwa Tuhan itu ada dalam diri dan keseharian hidup kita.
A M I N.
========================================================================
Luk. 21:20-28 ~ Kamis
Jika kita tetap berkeras hati dan menutup diri pada CINTA dan RAHMAT ALLAH, maka nasib kita akan seperti Yerusalem yang hancur lebur dan diinjak-injak orang. Segala yang fisik boleh hancur, asalkan JIWA mendapatkan KESELAMATAN karena PERCAYA dan BERSATU dengan Yesus, Sang Mesias. Ia akan membuat segala sesuatu baru kembali. Berupayalah agar JIWA kita selalu TERARAH pada-Nya dan KASIHNYA selalu MENGISI JIWA kita, meski dunia ini hancur.
Saudaraku, sesungguhnya adakah upaya Anda untuk BERTOBAT?
JLU.
DOA:
Ya Tuhanku, betapa aku ini sungguh berharga di mata-Mu. Tak sekejap pun Engkau rela kehilangan aku. Aku pun tidak ingin kehilangan Engkau, Tuhan. Dekaplah aku dalam pelukan kasih-Mu nan mesra. Amin.
========================================================================
Bacaan Liturgi 28 November 2019
Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIV
Bacaan Pertama
Dan 6:12-28
Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa.
Pembacaan dari Nubuat Daniel:
Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel,
dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.
Maka mereka menghadap raja dan menanyakan kepada raja,
"Bukankah Tuanku mengeluarkan suatu perintah, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari
menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia
selain kepada Tuanku,
akan dilemparkan ke dalam gua singa?"
Raja menjawab, "Memang!
Perkara itu sudah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia,
yang tidak dapat dicabut kembali."
Lalu mereka berkata kepada raja,
"Daniel adalah seorang buangan dari Yehuda,
tidak mengindahkan Tuanku, ya raja.
Ia tidak mengindahkan larangan yang Tuanku keluarkan,
tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya."
Mendengar hal itu sangat sedihlah raja,
dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel.
Bahkan sampai matahari terbenam,
ia masih berusaha untuk menolongnya.
Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja
serta berkata kepadanya,
"Ketahuilah, ya raja,
bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia
tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah."
Sesudah itu raja memberi perintah,
lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa.
Berbicaralah raja kepada Daniel,
"Allahmu yang kausembah dengan tekun,
Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!"
Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu.
Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya
dan dengan cincin meterai para pembesarnya,
supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa.
Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman.
Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur,
dan ia tidak dapat tidur.
Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing,
bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa.
Sesampai di dekat gua itu,
berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu,
"Daniel, hamba Allah yang hidup,
Allahmu yang kausembah dengan tekun,
telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?"
Daniel menjawab, "Ya raja, semoga kekallah hidupmu!
Allahku telah mengutus malaikat-Nya
untuk mengatupkan mulut singa-singa.
Maka aku tidak diapa-apakan,
karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku.
Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah."
Raja sangat sukacita
dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu.
Maka ditariklah Daniel dari dalam gua.
Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya,
karena ia percaya kepada Allahnya.
Kemudian atas perintah raja,
ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel,
dan dilemparkan ke dalam gua singa,
baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka.
Belum lagi mereka sampai ke dasar gua,
singa-singa itu telah menerkam mereka,
bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.
Kemudian raja Darius mengirim surat
kepada orang-orang dari segala bangsa,
suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya,
"Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu!
Bersama ini kuberikan perintah,
bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai
orang harus takut dan gentar terhadap Allahnya Daniel,
sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya;
pemerintahan-Nya tidak akan binasa
dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.
Dia melepaskan dan menolong,
dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi.
Dialah yang melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."
Demikianlah sabda Tuhan!
Bacaan Injil
Luk 21:20-28
Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing
sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara,
ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat.
Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea
harus melarikan diri ke pegunungan,
orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi,
dan orang-orang yang berada di pedusunan
jangan masuk lagi ke dalam kota.
Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis.
Celakalah para ibu yang sedang hamil
atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu!
Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri,
dan murka akan menimpa bangsa ini.
Mereka akan tewas oleh mata pedang
dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa.
Yerusalem akan diinjak-injak
oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang.
Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
Orang akan mati ketakutan karena cemas
berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini,
karena kuasa-kuasa langit bergoncangan.
Pada waktu itu
orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Apabila semuanya itu mulai terjadi,
bangkitlah dan angkatlah mukamu,
sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Demikianlah Injil Tuhan!
RENUNGAN SINGKAT:
"BERIMANLAH TERUS DAN LAKSANAKAN IMAN ITU TERUS."
Dalam Injil Yesus meramalkan akhir dunia dengan segala tanda tanda yang terjadi. Tentu kita bisa kemudian melanjutkan pertanyaan, kapankah itu akan terjadi. Sudah ada begitu banyak tanda yang terjadi, yang hampir hampir mirip seperti yang Yesus katakan, tetapi akhir dunia belum juga datang. Terus pertanyaan nya, bagaimana ini?
Untuk saya pribadi, untuk kita semua yang beriman pada Kristus, yang mengikuti Dia secara teguh, sebenarnya tidak teralu penting, kapan akhir dunia itu akan tiba. Yang paling penting, hemat saya, adalah bagaimana iman kita akan Yesus itu terus kuat dan tidak goyah ditengah tengah segala kesusahan dan hal hal buruk yang terjadi. Yang paling penting adalah kita tetap teguh dan kuat dalam iman akan Yesus, dan terus membuat iman itu menjadi hidup dalam kehidupan sehari hari. Yang terpenting adalah iman itu dilaksanakan dan dipraktekkan. Kalau itu yang terjadi, maka bagi masing masing kita, adalah tidak penting lagi kapan akhir dunia itu akan terjadi, karena apa? Karena kita semua tetap teguh dalam iman dan dalam pelaksanaan nya yang membuat kita masing masing selalu siap.
Kesiapsediaan itulah yang mesti terus kita perjuangkan dalam hidup kita. Oleh karena itu, teruslah memberi kesaksian tentang Yesus dalam hidup setiap hari. Amin.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.
DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami untuk terus setia pada iman kami akan Engkau dan terus mengamalkannya dalam hidup setiap hari. Amin.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
🙏🙏🙏🛐🛐🛐✝✝✝
Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.
( Lukas 21 : 20-28 )
Berkaitan dengan pertanyaan para murid di ayat 7, Yesus memberitahukan bahwa kehancuran Yerusalem akan ditandai dengan kedatangan tentara yang mengepung Yerusalem (20)
Musuh akan menduduki Yerusalem dan mengincar orang Israel. Akibatnya bencana datang dan maut pun mengancam (23-24)
Oleh karena itu, Yesus menyarankan agar orang-orang yang tinggal di Yerusalem pergi mengungsi demi keselamatan mereka.
Yerusalem akan menjadi tempat yang tidak aman untuk bermukim karena akan dihancurkan (21). Betapa mengerikan dan terhina nasib penduduk Yerusalem! Tersingkir dari kotanya sendiri karena pendudukan tentara musuh.
Kata-kata Yesus ini memang menakutkan para muridNya tetapi +/- empat puluh tahun setelah Ia wafat, tepatnya pada tahun 70M, kota Yerusalem dikepung dan dihancurkan oleh Titus dan pasukannya
Para murid merasa bahwa kehancuran kota Yerusalem bukan lagi hal yang yang baru karena sudah dikatakan Yesus sendiri dan kini digenapi. Mereka juga berpandangan bahwa akhir zaman itu sama dengan peristiwa penghancuran kota Yerusalem.
Mengapa Allah mengizinkan semua itu terjadi atas umat-Nya? Menurut Yesus, hal itu merupakan penghukuman Ilahi atas ketidaksetiaan mereka kepada Allah (22)
Sebab itu bangsa musuhpun dipakai Allah sebagai alat penghukuman bagi Israel. Merekalah yang akan menduduki Yerusalem untuk sementara waktu sampai saatnya tiba, yaitu saat rencana Tuhan genap (25).
Jika kita ikuti perkembangan kekristenan kemudian, kita dapat menemukan bahwa peristiwa ini kemudian berdampak pada terbukanya kesempatan bagi bangsa-bangsa di luar Yahudi untuk mendengar dan menyambut Injil, berita sukacita yang menyelamatkan orang dari kegelapan dosa
Kalau kita mengingat awal pemilihan Allah atas bangsa Israel sampai kemudian harus tercerai berai sebagai akibat penghukuman terhadap mereka. Maka kita dapat pahami bahwa ketidak taatan dan perlawanan terhadap Allah yang terjadi berulang-ulang membuat orang harus berhadapan dengan murka Allah suatu saat
Kasih dan kebaikan Allah memang akan memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat
Namun bila manusia terus menerus keras kepala dan mengeraskan hati serta menebalkan telinga terhadap peringatan Allah, maka bukan hal yang mengherankan bila suatu saat orang itu akan menghadapi murka Allah
Sabda Tuhan pada hari ini mengundang kita untuk bijaksana di dalam hidup. Kita tidak harus tetap berada dalam zona pesimisme yang berlebihan ketika mengalami penderitaan dan kemalangan
Terkadang kita putus asa dan mengatakan Tuhan tidak memperhatikan kita lagi. Tuhan sudah melupakan kita sehingga Tuhan ditinggalkan begitu saja.
Kadang-kadang pengalaman yang menakutkan, tanda-tanda zaman yang heboh membuat kepercayaan kepada Tuhan menjadi luntur. Namun Sabda Tuhan ini memberikan "harapan baru" bagi kita semua bahwa Tuhan ada dan Dia adalah satu-satunya penyelamat kita
Hari ini bangunlah harapan baru dan iman bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya bukan salah satu penyelamat kita
Apakah anda percaya Yesus adalah satu-satunya penyelamat dan pembebas kita? Selidikilah bathinmu, buanglah jimat-jimat yang melekat di dalam hidupmu! Ingatlah pesan Tuhan bagi kita hari ini: "Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat!" (Luk 21:28)
Lalu kapan anda bertobat? Tunggu murka Allah? Sebaiknya jangan. Lakukanlah segera!
========================================================================
Kamis, 28 Nov 2019
Lukas 21:20-28
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Seruan pertobatan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat bukanlah semata untuk menakut-nakuti kita, tetapi justru karena begitu cintanya Tuhan kepada kita, Dia tidak ingin kehilangan kita, Dia ingin kita selalu dekat denganNya karena jiwa kita terlalu berharga bagiNya. Saat iman ini ada dalam diri kita, kita percaya bahwa kita sungguh dicintaiNya dan sungguh berharga, kita tidak akan mengecewakan hati Allah. Kita akan berjuang untuk terus hidup kudus bukan karena takut padaNya, tapi karena kita tidak ingin terpisah dari Bapa yang begitu mengasihi kita.
Sama ketika dalam keluarga, kita begitu saling mengasihi, tentulah kita tidak ingin mengecewakan satu sama lain. Akan berusaha menyenangkan dan membawa kebahagiaan satu sama lain.
Ya Tuhan ampunilah aku orang berdosa ini. Aku mau terus menyenangkan hatiMu ya Tuhan. Tarik terus aku di hadiratMu. Amin.
Pekan Biasa XXXIV
¤ Dan 6:12-28
¤ MT. Dan 3:68-74
¤ Luk. 21:20-28
"Parousia"
~ Kedatangan ~
Inilah istilah yang digunakan untuk memahami kedatangan Yesus kedua kalinya pada akhir zaman.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus mengutarakan mendesaknya pembaruan sikap hidup secara total ini dikisahkan dalam fenomena alam. Di balik ketegasan dan keadilan Allah, tetap ada kemurahan dan kerahiman Allah yang berbelaskasihan.
Adapun dua perintah Yesus yang mendesak untuk segera dilakukan, antara lain:
1. Bangunlah harapan baru
Kesadaran akan fenomena alam yang menakutkan merupakan suatu peringatan agar kita segera bangun dan bangkit dari kubangan dosa.
Di sinilah kita diajak bersikap bijak di dalam hidup. Bangunlah harapan baru karena hanya Yesus Kristuslah satu-satunya Sang Juruselamat dan
berharaplah selalu belaskasih serta penyertaanNya agar tabah, tekun dan setia mengikutiNya.
2. Bertobatlah dalam namaNya
Dalam sepekan ini sesungguhnya kita diingatkan dan diajak semakin mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan: 'angkatlah kepalamu, sebab penyelamatan sudah dekat', Tuhan rindu manusia mau kembali bersekutu, maka bertobatlah.
Di sinilah kita diundang menyambut Dia yang akan datang, hidup bersama dalam namaNya. Sebab bersamaNya, kita akan berani menghadapi segala peristiwa kehidupan, yang terkadang tidak mudah dan tidak indah, kelabu, menegangkan, menyedihkan. Maka tekunlah dalam berdoa dan sekaligus tekun menjadi sesama bagi yang lain.
Saudaraku, penuhilah pikiran kita dengan kebenaranNya dan hati kita dengan kasihNya agar kita memiliki kepekaan membaca tanda jaman. Percayalah, Tuhan pasti menolong dengan cara yang tak terduga. Maka janganlah takut, cemas dan bingung.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang mau bangkit dan bertobat agar kita siap menyambut kedatanganNya. Amin.
========================================================================
RENUNGAN HARIAN PEKAN BIASA XXXIV. KAMIS, 28 NOVEMBER 2019. BACAAN : Dan. 6:12-28. Luk. 21: 20-28.
OLEH : RD. JOHN KOTA SANDO.
St. John Henry Newman dalam pengalaman spiritualnya menceritakan demikian: " Aku berjuang mencari di mana Allah berada dan aku memanjat menara tinggi, tetapi Allah berkata engkau harus turun karena Aku tinggal di antara umatKu". Ada juga cerita lain: Sejumlah pengembara mengelilingi dunia untuk mencari di mana Tuhan berada, tetapi ternyata mereka tidak menemukanNya. Lalu mereka berunding untuk mendaki gunung tertinggi di dunia. Merekapun melakukannya. Tetapi lagi-lagi mereka tidak menemukan Tuhan di sana. Dalam sebuah mimpi Tuhan berkata kepada salah seorang dari mereka: "Kamu tak perlu mencari Aku di puncak gunung. Karena sesungguhnya Aku berada di tengah dunia yang kamu pijak ini; bekerja dan berjuang bersama manusia; dan ingatlah ketika kamu melihat orang-orang miskin, di situ Aku ada; ketika kamu mendengar jeritan tangis orang-orang yang menderita, di situ aku ada di antara mereka". Manusia harus memiliki kepekaan dalam dirinya untuk merasakan adanya sesuatu di luar dirinya. Hidup beriman juga membutuhkan sebuah kepekaan untuk merasakan kehadiran dan keterlibatan Allah dalam hidupnya. Kita perlu belajar dari Bunda Teresa yang memiliki kepekaan iman yang luar biasa, di mana ia bisa merasakan kehadiran Allah dalam diri orang-orang miskin yang dilayaninya; mendengarkan tangisan Allah dalam jeritan tangis orang-orang yang menderita. Kita tak perlu memanjat menara tinggi atau mendaki puncak gunung untuk mencari keberadaan Tuhan, karena sesungguhnya Dia ada di dalam keseharian hidup kita. Kepekaan iman itu sangat dibutuhkan, agar kita tidak tenggelam dalam dosa dan lupa bahwa ada Tuhan yang melihat dan mengamati kita. Penderitaan demi penderitaan yang kita alami tidak terlepas dari ketidakpekaan kita akan keberadaan Allah dalam keseharian hidup kita .
Bacaan pertama dari Kitab Daniel ( Dan.6:12-28) menampilkan Daniel sebagai sosok pribadi yang selalu menyadari kehadiran dan keterlibatan Allah dalam hidupnya. Kesetiaan dan keteguhan imannya sangat luar biasa. Itulah yang membuat Daniel tidak jadi dihukum mati dan selamat dari mulut singa yang mau menelannya hidup-hidup. Kepekaan akan keberadaan dan keterlibatan Allah dalam keseharian hidup kita, akan menyelamatkan kita dari segala hal buruk yang mengancam kehidupan dan kebahagiaan kita.
Bacaan Injil Lukas (Luk.21:20-28) mengajak kita untuk berintrospeksi diri, bahwa segala bencana dan tragedi kehidupan yang kita alami tak lepas dari sikap masa bodoh kita, yang kurang peka akan kehadiran Allah dalam keseharian hidup kita. Sering kali kita lupa diri dan akhirnya dengan mudah kita jatuh ke dalam dosa, tanpa menyadari bahwa dosa itu akan membawa bencana dan tragedi memilukan dalam kehidupan kita. Allah masih memberi kita kesempatan untuk mengalami buah rahmat dari kehadiran dan kedatangan PuteraNya Yesus Kristus, asalkan kita bertobat dari dosa-dosa kita : "Bangkit dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat" (Luk.21:38).
Tuhan mengetahui segala sesuatu tentang diri kita, karena Ia ada di dalam diri kita, dalam pikiran kita, dalam cita-cita dan perjuangan kita, dalam kecemasan dan ketakutan kita, dalam air mata dan derita kita, dan lain sebagainya. Kalau kita ingin bahagia, sadarilah bahwa Tuhan itu ada dalam diri dan keseharian hidup kita.
A M I N.
========================================================================
Luk. 21:20-28 ~ Kamis
Jika kita tetap berkeras hati dan menutup diri pada CINTA dan RAHMAT ALLAH, maka nasib kita akan seperti Yerusalem yang hancur lebur dan diinjak-injak orang. Segala yang fisik boleh hancur, asalkan JIWA mendapatkan KESELAMATAN karena PERCAYA dan BERSATU dengan Yesus, Sang Mesias. Ia akan membuat segala sesuatu baru kembali. Berupayalah agar JIWA kita selalu TERARAH pada-Nya dan KASIHNYA selalu MENGISI JIWA kita, meski dunia ini hancur.
Saudaraku, sesungguhnya adakah upaya Anda untuk BERTOBAT?
JLU.
DOA:
Ya Tuhanku, betapa aku ini sungguh berharga di mata-Mu. Tak sekejap pun Engkau rela kehilangan aku. Aku pun tidak ingin kehilangan Engkau, Tuhan. Dekaplah aku dalam pelukan kasih-Mu nan mesra. Amin.
========================================================================
Bacaan Liturgi 28 November 2019
Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIV
Bacaan Pertama
Dan 6:12-28
Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa.
Pembacaan dari Nubuat Daniel:
Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel,
dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.
Maka mereka menghadap raja dan menanyakan kepada raja,
"Bukankah Tuanku mengeluarkan suatu perintah, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari
menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia
selain kepada Tuanku,
akan dilemparkan ke dalam gua singa?"
Raja menjawab, "Memang!
Perkara itu sudah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia,
yang tidak dapat dicabut kembali."
Lalu mereka berkata kepada raja,
"Daniel adalah seorang buangan dari Yehuda,
tidak mengindahkan Tuanku, ya raja.
Ia tidak mengindahkan larangan yang Tuanku keluarkan,
tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya."
Mendengar hal itu sangat sedihlah raja,
dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel.
Bahkan sampai matahari terbenam,
ia masih berusaha untuk menolongnya.
Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja
serta berkata kepadanya,
"Ketahuilah, ya raja,
bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia
tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah."
Sesudah itu raja memberi perintah,
lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa.
Berbicaralah raja kepada Daniel,
"Allahmu yang kausembah dengan tekun,
Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!"
Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu.
Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya
dan dengan cincin meterai para pembesarnya,
supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa.
Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman.
Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur,
dan ia tidak dapat tidur.
Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing,
bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa.
Sesampai di dekat gua itu,
berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu,
"Daniel, hamba Allah yang hidup,
Allahmu yang kausembah dengan tekun,
telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?"
Daniel menjawab, "Ya raja, semoga kekallah hidupmu!
Allahku telah mengutus malaikat-Nya
untuk mengatupkan mulut singa-singa.
Maka aku tidak diapa-apakan,
karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku.
Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah."
Raja sangat sukacita
dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu.
Maka ditariklah Daniel dari dalam gua.
Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya,
karena ia percaya kepada Allahnya.
Kemudian atas perintah raja,
ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel,
dan dilemparkan ke dalam gua singa,
baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka.
Belum lagi mereka sampai ke dasar gua,
singa-singa itu telah menerkam mereka,
bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.
Kemudian raja Darius mengirim surat
kepada orang-orang dari segala bangsa,
suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya,
"Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu!
Bersama ini kuberikan perintah,
bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai
orang harus takut dan gentar terhadap Allahnya Daniel,
sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya;
pemerintahan-Nya tidak akan binasa
dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.
Dia melepaskan dan menolong,
dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi.
Dialah yang melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."
Demikianlah sabda Tuhan!
Bacaan Injil
Luk 21:20-28
Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing
sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara,
ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat.
Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea
harus melarikan diri ke pegunungan,
orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi,
dan orang-orang yang berada di pedusunan
jangan masuk lagi ke dalam kota.
Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis.
Celakalah para ibu yang sedang hamil
atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu!
Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri,
dan murka akan menimpa bangsa ini.
Mereka akan tewas oleh mata pedang
dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa.
Yerusalem akan diinjak-injak
oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang.
Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
Orang akan mati ketakutan karena cemas
berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini,
karena kuasa-kuasa langit bergoncangan.
Pada waktu itu
orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Apabila semuanya itu mulai terjadi,
bangkitlah dan angkatlah mukamu,
sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Demikianlah Injil Tuhan!
RENUNGAN SINGKAT:
"BERIMANLAH TERUS DAN LAKSANAKAN IMAN ITU TERUS."
Dalam Injil Yesus meramalkan akhir dunia dengan segala tanda tanda yang terjadi. Tentu kita bisa kemudian melanjutkan pertanyaan, kapankah itu akan terjadi. Sudah ada begitu banyak tanda yang terjadi, yang hampir hampir mirip seperti yang Yesus katakan, tetapi akhir dunia belum juga datang. Terus pertanyaan nya, bagaimana ini?
Untuk saya pribadi, untuk kita semua yang beriman pada Kristus, yang mengikuti Dia secara teguh, sebenarnya tidak teralu penting, kapan akhir dunia itu akan tiba. Yang paling penting, hemat saya, adalah bagaimana iman kita akan Yesus itu terus kuat dan tidak goyah ditengah tengah segala kesusahan dan hal hal buruk yang terjadi. Yang paling penting adalah kita tetap teguh dan kuat dalam iman akan Yesus, dan terus membuat iman itu menjadi hidup dalam kehidupan sehari hari. Yang terpenting adalah iman itu dilaksanakan dan dipraktekkan. Kalau itu yang terjadi, maka bagi masing masing kita, adalah tidak penting lagi kapan akhir dunia itu akan terjadi, karena apa? Karena kita semua tetap teguh dalam iman dan dalam pelaksanaan nya yang membuat kita masing masing selalu siap.
Kesiapsediaan itulah yang mesti terus kita perjuangkan dalam hidup kita. Oleh karena itu, teruslah memberi kesaksian tentang Yesus dalam hidup setiap hari. Amin.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.
DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami untuk terus setia pada iman kami akan Engkau dan terus mengamalkannya dalam hidup setiap hari. Amin.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
🙏🙏🙏🛐🛐🛐✝✝✝
Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.
========================================================================
BERTOBATLAH( Lukas 21 : 20-28 )
Berkaitan dengan pertanyaan para murid di ayat 7, Yesus memberitahukan bahwa kehancuran Yerusalem akan ditandai dengan kedatangan tentara yang mengepung Yerusalem (20)
Musuh akan menduduki Yerusalem dan mengincar orang Israel. Akibatnya bencana datang dan maut pun mengancam (23-24)
Oleh karena itu, Yesus menyarankan agar orang-orang yang tinggal di Yerusalem pergi mengungsi demi keselamatan mereka.
Yerusalem akan menjadi tempat yang tidak aman untuk bermukim karena akan dihancurkan (21). Betapa mengerikan dan terhina nasib penduduk Yerusalem! Tersingkir dari kotanya sendiri karena pendudukan tentara musuh.
Kata-kata Yesus ini memang menakutkan para muridNya tetapi +/- empat puluh tahun setelah Ia wafat, tepatnya pada tahun 70M, kota Yerusalem dikepung dan dihancurkan oleh Titus dan pasukannya
Para murid merasa bahwa kehancuran kota Yerusalem bukan lagi hal yang yang baru karena sudah dikatakan Yesus sendiri dan kini digenapi. Mereka juga berpandangan bahwa akhir zaman itu sama dengan peristiwa penghancuran kota Yerusalem.
Mengapa Allah mengizinkan semua itu terjadi atas umat-Nya? Menurut Yesus, hal itu merupakan penghukuman Ilahi atas ketidaksetiaan mereka kepada Allah (22)
Sebab itu bangsa musuhpun dipakai Allah sebagai alat penghukuman bagi Israel. Merekalah yang akan menduduki Yerusalem untuk sementara waktu sampai saatnya tiba, yaitu saat rencana Tuhan genap (25).
Jika kita ikuti perkembangan kekristenan kemudian, kita dapat menemukan bahwa peristiwa ini kemudian berdampak pada terbukanya kesempatan bagi bangsa-bangsa di luar Yahudi untuk mendengar dan menyambut Injil, berita sukacita yang menyelamatkan orang dari kegelapan dosa
Kalau kita mengingat awal pemilihan Allah atas bangsa Israel sampai kemudian harus tercerai berai sebagai akibat penghukuman terhadap mereka. Maka kita dapat pahami bahwa ketidak taatan dan perlawanan terhadap Allah yang terjadi berulang-ulang membuat orang harus berhadapan dengan murka Allah suatu saat
Kasih dan kebaikan Allah memang akan memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat
Namun bila manusia terus menerus keras kepala dan mengeraskan hati serta menebalkan telinga terhadap peringatan Allah, maka bukan hal yang mengherankan bila suatu saat orang itu akan menghadapi murka Allah
Sabda Tuhan pada hari ini mengundang kita untuk bijaksana di dalam hidup. Kita tidak harus tetap berada dalam zona pesimisme yang berlebihan ketika mengalami penderitaan dan kemalangan
Terkadang kita putus asa dan mengatakan Tuhan tidak memperhatikan kita lagi. Tuhan sudah melupakan kita sehingga Tuhan ditinggalkan begitu saja.
Kadang-kadang pengalaman yang menakutkan, tanda-tanda zaman yang heboh membuat kepercayaan kepada Tuhan menjadi luntur. Namun Sabda Tuhan ini memberikan "harapan baru" bagi kita semua bahwa Tuhan ada dan Dia adalah satu-satunya penyelamat kita
Hari ini bangunlah harapan baru dan iman bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya bukan salah satu penyelamat kita
Apakah anda percaya Yesus adalah satu-satunya penyelamat dan pembebas kita? Selidikilah bathinmu, buanglah jimat-jimat yang melekat di dalam hidupmu! Ingatlah pesan Tuhan bagi kita hari ini: "Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat!" (Luk 21:28)
Lalu kapan anda bertobat? Tunggu murka Allah? Sebaiknya jangan. Lakukanlah segera!
========================================================================
Kamis, 28 Nov 2019
Lukas 21:20-28
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Seruan pertobatan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat bukanlah semata untuk menakut-nakuti kita, tetapi justru karena begitu cintanya Tuhan kepada kita, Dia tidak ingin kehilangan kita, Dia ingin kita selalu dekat denganNya karena jiwa kita terlalu berharga bagiNya. Saat iman ini ada dalam diri kita, kita percaya bahwa kita sungguh dicintaiNya dan sungguh berharga, kita tidak akan mengecewakan hati Allah. Kita akan berjuang untuk terus hidup kudus bukan karena takut padaNya, tapi karena kita tidak ingin terpisah dari Bapa yang begitu mengasihi kita.
Sama ketika dalam keluarga, kita begitu saling mengasihi, tentulah kita tidak ingin mengecewakan satu sama lain. Akan berusaha menyenangkan dan membawa kebahagiaan satu sama lain.
Ya Tuhan ampunilah aku orang berdosa ini. Aku mau terus menyenangkan hatiMu ya Tuhan. Tarik terus aku di hadiratMu. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar