Bacaan Liturgi 27 November 2019
Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIV
Bacaan Pertama
Dan 5:1-6.13-14.16-17.23-28
Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding.
Pembacaan dari Nubuat Daniel:
Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar
untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya.
Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur.
Dalam kemabukan anggur,
Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak
yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem.
Sebab Belsyazar dan para pembesarnya,
para isteri dan gundik mereka,
ingin minum dari perkakas itu.
Maka dibawalah perkakas emas dan perak,
yang dirampas dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem.
lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka,
minum dari perkakas itu.
Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa
yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia,
menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian.
Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia;
sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.
Lalu dibawalah Daniel menghadap raja.
Bertanyalah raja kepada Daniel,
"Engkaukah Daniel,
salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda?
Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa,
dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa.
Akupun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna
dan dapat menguraikan kekusutan.
Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu
dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku,
maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu
dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas,
dan dalam kerajaan ini
engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
Kemudian Daniel menjawab raja,
"Tak usahlah Tuanku memberi hadiah;
berikanlah kepada orang lain saja!
Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku
dan memberitahukan maknanya.
Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di ssurga:
perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku.
Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku
telah minum anggur dari perkakas itu.
Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas,
dari tembaga, besi, kayu dan batu,
yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui.
Tuanku tidak memuliakan Allah,
yang menggenggam nafas Tuanku
dan menentukan segala jalan Tuanku.
Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu,
dan dituliskanlah tulisan ini.
Beginilah tulisan itu, 'Men, men, tek l ufarsin.'
Dan beginilah makna perkataan itu,
'Men' artinya masa pemerintahan Tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri.
'Tek l'artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;
'Urfasin,' kerajaan Tuanku dipecah
dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
Demikianlah sabda Tuhan!
Bacaan Injil
Luk 21:12-19
Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang.
Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Akan datang harinya kalian akan ditangkap dan dianiaya.
Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat,
dimasukkan ke dalam penjara,
dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa.
Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu,
jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat,
sehingga kalian tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
Dan kalian akan diserahkan juga oleh orangtuamu,
saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu,
dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh;
karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang.
Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.
Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu."
Demikianlah Injil Tuhan!
RENUNGAN SINGKAT:
"JANGAN KUATIR, JANGAN TAKUT."
Menjadi pengikut Yesus bukanlah hal yang mudah. Ada begitu banyak tantangan dan cobaan yang akan menghampiri. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan kembali akan konsekuensi penderitaan dan kesusahan yang akan dialami sebagai pengikutNya. Penganiayaan, pembunuhan, dibenci akan menjadi bagian hidup dari para pengikut Yesus. Tapi Yesus juga berjanji seperti kita baca dan dengar bahwa hikmat akan diberikan, hidup akan diperoleh, hidup yang abadi bersama Tuhan Yesus dalam KerajaanNya.
Dengan demikian, kita diundang untuk terus SETIA, dan jangan pernah ragu akan kasih penyertaan Tuhan sepanjang hidup. Kita teruslah setia mengamalkan hidup sebagai pengikut Kristus yang selalu membawa kasih dan cinta kemana saja kita melangkah. Semoga.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.
DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami untuk tidak pernah takut dan ragu, dan jadikanlah kami terus setia hidup dalam kesaksian akan Tuhan. Amin.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
🙏🙏🙏🛐🛐🛐✝✝✝
Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.
========================================================================
RENUNGAN HARIAN PEKAN BIASA XXXIV. RABU, 27 NOVEMBER 2019. BACAAN: Dan. 5: 1-6.13-14.16-17.23-28. Luk.21:12-19.
OLEH : RD. JOHN KOTA SANDO.
Para motivator besar selalu mengatakan hal ini: Bahwa tantangan dan kesulitan yang kita alami bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi. Semakin kita menghindar, semakin pula tantangan dan kesulitan itu mengejar kita. Kita harus menghadapi semuanya itu dengan jiwa besar dan sikap optimis, karena dengan pertolongan Tuhan setiap persoalan itu akan ada jalan keluarnya. Berpikir positif juga sangat diperlukan, ketika kita menghadapi banyak persoalan, agar dengan itu kita dapat membangun suatu keyakinan dalam diri kita, bahwa setiap persoalan yang kita alami ada hikmahnya untuk diri kita. Maka ketika kita menghadapi persoalan tetaplah bersyukur, karena di situ kita akan bertumbuh untuk maju. Ketika kita bertemu dengan banyak masalah tetaplah bersyukur, karena hal itu akan membuat kita lebih dewasa dalam menghadapi kesulitan. Ketika kita berbuat salah tetaplah bersyukur, karena hal itu memberikan kita sebuah pelajaran berharga. Bahkan ketika kita gagal tetaplah bersyukur, karena itulah cara Tuhan mengajarkan kepada kita apa arti sebuah kesungguhan dan kerja keras.
Begitupun juga dalam kehidupan iman kita sebagai pengikut Kristus. Tak semuanya penuh romantika yang membahagiakan. Malahan semakin kita dekat pada Tuhan, semakin banyak pula tantangan yang kita hadapi. Mungkin saja dalam situasi ini iman kita menjadi rapuh, lalu mulai mempertanyakan keterlibatan Tuhan untuk menolong kita. Bukan berarti Tuhan itu diam dan tidak peduli. Ia sedang menguji kesetiaan dan keteguhan iman kita. Tapi kita harus ingat, bahwa selalu ada "blessing in this guise" (berkat di balik kesulitan) di setiap masalah yang kita hadapi. Mengapa? Karena Tuhan tidak pernah sedikitpun merancang sebuah bencana atas kehidupan kita.
Yesus mengingatkan kita semua melalui bacaan Injil hari ini (Luk.21:22-19), bahwa karena namaNya dan juga karena iman kita kepadaNya, sebagaimana dialami para muridNya, kita akan dibenci, dianiaya, dipenjarakan bahkan dibunuh. Dan hal tersebut masih kita alami sampai saat ini, walaupun dalam bentuk dan situasi yang berbeda. Yesus menguatkan kita supaya jangan menghindar, tetapi menghadapinya dengan jiwa besar, malah hal itu menjadi kesempatan bagi kita untuk bersaksi tentang siapa Yesus itu bagi kita.
Tuhan tidak akan membiarkan kita berjuang sendirian. Ia akan selalu menyertai dan melindungi kita, sebagaimana Ia sendiri bersabda: "Tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu" (Luk.21:18-19). Bacaan pertama (Dan.5:1-28) menegaskan hal ini pada kita, bahwa ketika kita tidak lagi mengandalkan Tuhan atau mendurhakaiNya, maka setiap kesulitan yang kita hadapi akan berujung kepada kehancuran. Tetapi kalau kita mengandalkan Tuhan dan mencintai Dia seutuhnya, maka kesulitan itu akan berubah menjadi berkat di dalam kehidupan kita. Kerajaan dan kuasa raja Nebukadnezar hancur berantakkan, karena ia tidak setia kepada Allah, tetapi menyembah berhala kepada dewa-dewa.
Tuhan tidak pernah menjanjikan perjalanan yang menyenangkan, tetapi Ia menjanjikan pelabuhan yang aman. Tuhan tak pernah janji bahwa langit selalu biru, tetapi dia berjanji selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji bahwa jalan selalu rata, tetapi Ia berjanji berikan kekuatan. Berbahagialah kita yang selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap kesulitan hidup yang kita alami. Karena Tuhan akan merubah semuanya menjadi berkat dan membuat segalanya menjadi indah pada waktunya. Mujizat itu nyata bagi orang yang percaya kepadaNya.
A M I N.
========================================================================
RABU, 27 NOVEMBER 2019
Bacaan Liturgi
Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIV
Bacaan Injil
Luk 21:12-19
Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang.
Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Akan datang harinya kalian akan ditangkap dan dianiaya.
Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat,
dimasukkan ke dalam penjara,
dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa.
Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu,
jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat,
sehingga kalian tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
Dan kalian akan diserahkan juga oleh orangtuamu,
saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu,
dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh;
karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang.
Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.
Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu."
Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI
Rabu, 27 November 2019
RP Fredy Jehadin, SVD
Tema: Penderitaan Adalah Satu Kesempatan Untuk Bersaksi Akan Kristus! Lukas 21: 12-19
Saudara-saudari…. Pada suatu kesempatan saya mengunjungi seorang teman yang lagi sakit. Ia sudah difonis oleh dokter kesehatannya, bahwa menurut ilmu medis semua anggota tubuhnya semakin lemah dan tidak bisa bekerjasama lagi dengan obat-obat yang dikonsumsinya. Sewaktu saya datang ke kamarnya, dengan senyum dia menyambut kedatanganku. Badannya semakin lemah dan tubuhnya yang dulunya begitu besar dan tegar kini tinggal membungkus tulang. Sungguh menyedihkan, khususnya bagi saya yang sudah lama mengenal dia, sebagai teman kerja dan konfrater dalam Serikat yang sama. Rupanya dia membaca perasaan dan pikiran saya. Tiba-tiba dia bertanya: “Apa yang sedang Fredy pikirkan? Sepertinya anda sedih? Jangan sedih teman, kita harus bahagia. Tempat hidup kita yang sesungguhnya bukanlah di sini! Tempat kita adalah surga! Saya sudah siap dan hatiku bersuka-cita menghadap Tuhan, yang selalu kuwartakan, baik di lapangan maupun di tempat saya berbaring di tempat ini. Sakit yang saya alami saat ini adalah satu kesempatan yang indah bagiku untuk menyaksikan penderitaan Kristus. Penderitaanku sangat sedikit, tidak bisa dibandingkan dengan penderitaan Kristus, yang bergantung di antara langit dan bumi, kedua kaki dipaku, kedua tangan dipaku, lambung ditikam, sambil mahkota duri melingkar di kepala-Nya. Saya harus bersyukur karena saya bisa merasakan sedikit penderitaan Kristus.”
Temanku ini sungguh sudah melihat penderitaan atau sakitnya sebagai satu kesempatan untuk menyaksikan Kristus yang disalib. Sungguh kagum rasanya di saat saya mendengarkan kesaksian iman temanku ini. Temanku sudah mengajar saya apa artinya penderitaan. Temanku ini sudah menjalankan apa yang sudah dikatakan Yesus dalam Injil-Nya hari ini. Kata-Nya: “Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.” Penderitaan apa pun yang kita alami dalam hidup, kalau dilihat dari segi iman dan selalu dianggap sebagai bagian dari partisipasi kita dalam penderitaan Kristus, maka semua penderitaan itu akan dilalui dengan penuh kesabaran dan sukacita. Seperti St. Stefanus, martir Kristus pertama: selagi dia dirajam, ia tetap memuji dan memuliakan Tuhan. Penderitaan dilihatnya sebagai kesempatan untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Penderitaan tidak dilihatnya sebagai siksaan atau hukum, tetapi kesempatan untuk merasakan sedikit penderitaan Kristus di salib dalam rangka menyelamatkan manusia.
Saudara-saudari… Penderitaan dan kesulitan hidup akan selalu datang dalam hidup kita. Sebagai orang beriman, kita tidak perlu lari dari penderitaan, tetapi hadapi, tidak perlu menyalahkan orang lain, tetapi mari kita mencari solusi. Allah membekali kita dengan akal budi, hati nurani, iman dan kemampuan agar kita mampu bertahan dan dapat menghadapi penderitaan hidup itu. Penderitaan hidup akan membuat kita semakin yakin akan kebaikan Tuhan dan pertolonganNya yang selalu datang tepat pada waktunya.
Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan sadarkanlah kami agar kami selalu melihat penderitaan atau sakit sebagai satu kesempatan yang indah untuk turut berpartisipasi dalam penderitaan-Mu dan menjadi saksi-Mu yang setia. Dalam nama Kristus, kami berdoa! Amen!
========================================================================
Rabu, 27 November 2019
Pekan Biasa XXXIV
¤ Dan. 5:1-6.13-14.16-17.23-28
¤ MT.Dan. 3:62,63,64,65,66,67
¤ Luk. 21:12-19
"Testimonium"
~ Kesaksian ~
Inilah sikap iman yang dinyatakan dalam hidup sehari-hari. Sikap iman ini membutuhkan kekuatan dari Roh Allah sendiri.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus mengingatkan kita agar tetap waspada dan siap sedia serta berani memberikan kesaksian iman ketika kita dihadapkan pada ‘tantangan dan rintangan’ sebagai orang beriman.
Adapun semangat yang mendorong tetap berani berikan kesaksian iman, antara lain:
1. Kesetiaan
Kesetiaan kepada Yesus Kristus dan salib-Nya diyakini sebagai satu-satunya kunci keselamatan.
Di sinilah kita diingatkan agar peka dan jeli membaca tanda-tanda zaman serta tetap percaya pada Yesus yang telah mengatasi derita dengan jaya dalam kemenangan Paskah karena kesetiaan pada BapaNya.
2. Kecintaan
Kecintaan mewartakan kasih Allah dan percaya janjiNya diyakini bila kita tetap setia bertahan sampai akhir akan mendapatkan kebahagiaan abadi bersama para kudusNya.
Di sinilah Yesus memberi jaminan setia menyertai dan membela serta meneguhkan kesaksian hidup dan iman akan nama-Nya. Yesus sendiri telah mengalami konsekuensi dari kesaksian-Nya tentang cinta Allah Bapa hingga wafat di salib.
Saudaraku, mari berlajar dari hal-hal sederhana dalam hidup kita. Hal-hal sederhana itu kita lihat dan hayati dalam kerangka hidup sebagai orang beriman.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang mau terus berlajar beriman. Amin.
Menjadi murid Yesus TIDAK LEPAS dari PENGANIAYAAN, KESULITAN untuk BERSAKSI.
"Sebab itu TETAP TEGUHLAH di dalam HATIMU... AKU SENDIRILAH yang akan memberi kalian KATA-KATA HIKMAT sehingga kalian tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu."
YESUS SENDIRI memberi JAMINAN PEMBELAANNYA. Kita diminta untuk tetap SETIA dan KREATIF sebagai murid-muridNya.
PENCOBAAN justru akan semakin MENUMBUH-KEMBANGKAN iman kita!
Saudaraku, bagaimana dengan iman Anda sendiri?
JLU.
[05:32, 11/27/2019] Sugeng Basuki: DOA:
Ya Tuhan, ajarilah kami selalu melihat hidup ini dengan kacamata iman.
Sertailah kami agar mampu bertahan dan setia ketika mengalami rintangan dan tantangan sehingga hidup kami semakin memancarkan hidup-Mu sendiri. Amin.
Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIV
Bacaan Pertama
Dan 5:1-6.13-14.16-17.23-28
Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding.
Pembacaan dari Nubuat Daniel:
Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar
untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya.
Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur.
Dalam kemabukan anggur,
Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak
yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem.
Sebab Belsyazar dan para pembesarnya,
para isteri dan gundik mereka,
ingin minum dari perkakas itu.
Maka dibawalah perkakas emas dan perak,
yang dirampas dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem.
lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka,
minum dari perkakas itu.
Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa
yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia,
menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian.
Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia;
sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.
Lalu dibawalah Daniel menghadap raja.
Bertanyalah raja kepada Daniel,
"Engkaukah Daniel,
salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda?
Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa,
dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa.
Akupun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna
dan dapat menguraikan kekusutan.
Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu
dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku,
maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu
dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas,
dan dalam kerajaan ini
engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
Kemudian Daniel menjawab raja,
"Tak usahlah Tuanku memberi hadiah;
berikanlah kepada orang lain saja!
Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku
dan memberitahukan maknanya.
Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di ssurga:
perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku.
Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku
telah minum anggur dari perkakas itu.
Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas,
dari tembaga, besi, kayu dan batu,
yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui.
Tuanku tidak memuliakan Allah,
yang menggenggam nafas Tuanku
dan menentukan segala jalan Tuanku.
Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu,
dan dituliskanlah tulisan ini.
Beginilah tulisan itu, 'Men, men, tek l ufarsin.'
Dan beginilah makna perkataan itu,
'Men' artinya masa pemerintahan Tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri.
'Tek l'artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;
'Urfasin,' kerajaan Tuanku dipecah
dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
Demikianlah sabda Tuhan!
Bacaan Injil
Luk 21:12-19
Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang.
Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Akan datang harinya kalian akan ditangkap dan dianiaya.
Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat,
dimasukkan ke dalam penjara,
dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa.
Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu,
jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat,
sehingga kalian tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
Dan kalian akan diserahkan juga oleh orangtuamu,
saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu,
dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh;
karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang.
Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.
Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu."
Demikianlah Injil Tuhan!
RENUNGAN SINGKAT:
"JANGAN KUATIR, JANGAN TAKUT."
Menjadi pengikut Yesus bukanlah hal yang mudah. Ada begitu banyak tantangan dan cobaan yang akan menghampiri. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan kembali akan konsekuensi penderitaan dan kesusahan yang akan dialami sebagai pengikutNya. Penganiayaan, pembunuhan, dibenci akan menjadi bagian hidup dari para pengikut Yesus. Tapi Yesus juga berjanji seperti kita baca dan dengar bahwa hikmat akan diberikan, hidup akan diperoleh, hidup yang abadi bersama Tuhan Yesus dalam KerajaanNya.
Dengan demikian, kita diundang untuk terus SETIA, dan jangan pernah ragu akan kasih penyertaan Tuhan sepanjang hidup. Kita teruslah setia mengamalkan hidup sebagai pengikut Kristus yang selalu membawa kasih dan cinta kemana saja kita melangkah. Semoga.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.
DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami untuk tidak pernah takut dan ragu, dan jadikanlah kami terus setia hidup dalam kesaksian akan Tuhan. Amin.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
🙏🙏🙏🛐🛐🛐✝✝✝
Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.
========================================================================
RENUNGAN HARIAN PEKAN BIASA XXXIV. RABU, 27 NOVEMBER 2019. BACAAN: Dan. 5: 1-6.13-14.16-17.23-28. Luk.21:12-19.
OLEH : RD. JOHN KOTA SANDO.
Para motivator besar selalu mengatakan hal ini: Bahwa tantangan dan kesulitan yang kita alami bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi. Semakin kita menghindar, semakin pula tantangan dan kesulitan itu mengejar kita. Kita harus menghadapi semuanya itu dengan jiwa besar dan sikap optimis, karena dengan pertolongan Tuhan setiap persoalan itu akan ada jalan keluarnya. Berpikir positif juga sangat diperlukan, ketika kita menghadapi banyak persoalan, agar dengan itu kita dapat membangun suatu keyakinan dalam diri kita, bahwa setiap persoalan yang kita alami ada hikmahnya untuk diri kita. Maka ketika kita menghadapi persoalan tetaplah bersyukur, karena di situ kita akan bertumbuh untuk maju. Ketika kita bertemu dengan banyak masalah tetaplah bersyukur, karena hal itu akan membuat kita lebih dewasa dalam menghadapi kesulitan. Ketika kita berbuat salah tetaplah bersyukur, karena hal itu memberikan kita sebuah pelajaran berharga. Bahkan ketika kita gagal tetaplah bersyukur, karena itulah cara Tuhan mengajarkan kepada kita apa arti sebuah kesungguhan dan kerja keras.
Begitupun juga dalam kehidupan iman kita sebagai pengikut Kristus. Tak semuanya penuh romantika yang membahagiakan. Malahan semakin kita dekat pada Tuhan, semakin banyak pula tantangan yang kita hadapi. Mungkin saja dalam situasi ini iman kita menjadi rapuh, lalu mulai mempertanyakan keterlibatan Tuhan untuk menolong kita. Bukan berarti Tuhan itu diam dan tidak peduli. Ia sedang menguji kesetiaan dan keteguhan iman kita. Tapi kita harus ingat, bahwa selalu ada "blessing in this guise" (berkat di balik kesulitan) di setiap masalah yang kita hadapi. Mengapa? Karena Tuhan tidak pernah sedikitpun merancang sebuah bencana atas kehidupan kita.
Yesus mengingatkan kita semua melalui bacaan Injil hari ini (Luk.21:22-19), bahwa karena namaNya dan juga karena iman kita kepadaNya, sebagaimana dialami para muridNya, kita akan dibenci, dianiaya, dipenjarakan bahkan dibunuh. Dan hal tersebut masih kita alami sampai saat ini, walaupun dalam bentuk dan situasi yang berbeda. Yesus menguatkan kita supaya jangan menghindar, tetapi menghadapinya dengan jiwa besar, malah hal itu menjadi kesempatan bagi kita untuk bersaksi tentang siapa Yesus itu bagi kita.
Tuhan tidak akan membiarkan kita berjuang sendirian. Ia akan selalu menyertai dan melindungi kita, sebagaimana Ia sendiri bersabda: "Tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu" (Luk.21:18-19). Bacaan pertama (Dan.5:1-28) menegaskan hal ini pada kita, bahwa ketika kita tidak lagi mengandalkan Tuhan atau mendurhakaiNya, maka setiap kesulitan yang kita hadapi akan berujung kepada kehancuran. Tetapi kalau kita mengandalkan Tuhan dan mencintai Dia seutuhnya, maka kesulitan itu akan berubah menjadi berkat di dalam kehidupan kita. Kerajaan dan kuasa raja Nebukadnezar hancur berantakkan, karena ia tidak setia kepada Allah, tetapi menyembah berhala kepada dewa-dewa.
Tuhan tidak pernah menjanjikan perjalanan yang menyenangkan, tetapi Ia menjanjikan pelabuhan yang aman. Tuhan tak pernah janji bahwa langit selalu biru, tetapi dia berjanji selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji bahwa jalan selalu rata, tetapi Ia berjanji berikan kekuatan. Berbahagialah kita yang selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap kesulitan hidup yang kita alami. Karena Tuhan akan merubah semuanya menjadi berkat dan membuat segalanya menjadi indah pada waktunya. Mujizat itu nyata bagi orang yang percaya kepadaNya.
A M I N.
========================================================================
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan biasa ke-34, 27 November
2019
DIRIMU SEHARGA SEHELAI RAMBUT
Renungan kita pada hari ini bertema: Dirimu Seharga Sehelai Rambut.
Kitab Daniel pada hari ini menggambarkan raja Belsasar dan para tamunya yang
sedang berpesta tampak ketakutan luar biasa. Mereka melihat sabda Tuhan yang
diungkapkan sebegitu provokatif, yaitu penglihatan sebuah tangan misterius
sedang menulis firman Tuhan di dinding (Daniel 5,5dst). Lalu raja sangat ingin
tahu makna kata-kata di dinding itu. Ia meminta pemuda Daniel orang Yahudi itu
untuk menjelaskannya.
Tuhan juga menulis aneka macam sabda-Nya di dunia ini melalui tulisan
para utusan-Nya. Mereka telah menulis sabda Tuhan pada gulungan-gulungan
berbahan kulit tumbuhan, yang kemudian dibaharui menjadi kitab suci. Sabda
Tuhan itu, dalam proses penulisannya, ditulis dengan cara yang luar biasa bahkan
agak provokatif. Selanjutnya firman itu hidup dengan begitu luar biasa dalam
diri orang-orang yang percaya, ketika mereka mendengarkan Sabda dengan sangat
baik dan setia, lalu mewartakannya.
Berbeda suasananya dengan tulisan firman Tuhan pada dinding yang dibaca
raja Belsasar, kita memiliki kitab suci di ruangan atau di atas meja-meja kita.
Kitab suci- kitab suci itu telah menghuni tempatnya di sana sekian waktu
tertentu. Kita sering tidak menyadari kapan kita suci itu ditulis, penulisannya
bagaimana, berapa lama menulisnya dan siapa saja yang menulis. Pertanyaan yang
lebih serius dan mendalam adalah tentang isi dan makna kitab suci persisnya
seperti apa. Karena banyak dari kita kurang membaca, maka kurang juga
memahaminya.
Kalau memang pernah atau suka membaca, seseorang dapat menemukan sejumlah
pesan yang ada di dalamnya. Jika memang ada begitu banyak yang tidak dipahami,
itu adalah pengalaman umum. Dari situ datang rasa ingin tahu. Karena jika orang
tidak pernah atau tidak suka membacanya, tentu rasa ingin tahu tidak ada juga.
Raja memberikan contoh, yaitu bahwa kita memang perlu mempunyai rasa ingin tahu
dan bertanya tentang firman Tuhan. Para murid dan rasul Yesus juga selalu
bertanya kepada Sang Guru, isi dan makna firman Tuhan. Pada hari-hari ini, mereka bertanya tentang
akhir zaman dan mereka memperoleh jawaban yang tegas dan pasti dari Yesus.
Hari ini jawaban Yesus lebih tegas lagi, yaitu harga akhir zaman bagi
para pengikut amat mahal. Harga itu berupa pengorbanan diri dengan rela untuk
mengikuti teladan sang Guru agung Yesus Kristus. Sehelai rambut juga harganya
sama dengan seluruh diri kita masing-masing. Seluruh diri itu begitu mahal dan
penting untuk diselamatkan. Melalui semua bentuk kesulitan, penderitaan dan
penganiayaan, setiap bagian dan seluruh diri kita ditakdirkan untuk selamat.
Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah maha mulia, semangatilah
kami untuk selalu memiliki rasa ingin tahu akan setiap firman dan kehendak-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...
========================================================================
RABU, 27 NOVEMBER 2019
Bacaan Liturgi
Hari Biasa, Pekan Biasa XXXIV
Bacaan Injil
Luk 21:12-19
Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang.
Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Akan datang harinya kalian akan ditangkap dan dianiaya.
Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat,
dimasukkan ke dalam penjara,
dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa.
Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu,
jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat,
sehingga kalian tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
Dan kalian akan diserahkan juga oleh orangtuamu,
saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu,
dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh;
karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang.
Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.
Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu."
Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI
Rabu, 27 November 2019
RP Fredy Jehadin, SVD
Tema: Penderitaan Adalah Satu Kesempatan Untuk Bersaksi Akan Kristus! Lukas 21: 12-19
Saudara-saudari…. Pada suatu kesempatan saya mengunjungi seorang teman yang lagi sakit. Ia sudah difonis oleh dokter kesehatannya, bahwa menurut ilmu medis semua anggota tubuhnya semakin lemah dan tidak bisa bekerjasama lagi dengan obat-obat yang dikonsumsinya. Sewaktu saya datang ke kamarnya, dengan senyum dia menyambut kedatanganku. Badannya semakin lemah dan tubuhnya yang dulunya begitu besar dan tegar kini tinggal membungkus tulang. Sungguh menyedihkan, khususnya bagi saya yang sudah lama mengenal dia, sebagai teman kerja dan konfrater dalam Serikat yang sama. Rupanya dia membaca perasaan dan pikiran saya. Tiba-tiba dia bertanya: “Apa yang sedang Fredy pikirkan? Sepertinya anda sedih? Jangan sedih teman, kita harus bahagia. Tempat hidup kita yang sesungguhnya bukanlah di sini! Tempat kita adalah surga! Saya sudah siap dan hatiku bersuka-cita menghadap Tuhan, yang selalu kuwartakan, baik di lapangan maupun di tempat saya berbaring di tempat ini. Sakit yang saya alami saat ini adalah satu kesempatan yang indah bagiku untuk menyaksikan penderitaan Kristus. Penderitaanku sangat sedikit, tidak bisa dibandingkan dengan penderitaan Kristus, yang bergantung di antara langit dan bumi, kedua kaki dipaku, kedua tangan dipaku, lambung ditikam, sambil mahkota duri melingkar di kepala-Nya. Saya harus bersyukur karena saya bisa merasakan sedikit penderitaan Kristus.”
Temanku ini sungguh sudah melihat penderitaan atau sakitnya sebagai satu kesempatan untuk menyaksikan Kristus yang disalib. Sungguh kagum rasanya di saat saya mendengarkan kesaksian iman temanku ini. Temanku sudah mengajar saya apa artinya penderitaan. Temanku ini sudah menjalankan apa yang sudah dikatakan Yesus dalam Injil-Nya hari ini. Kata-Nya: “Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.” Penderitaan apa pun yang kita alami dalam hidup, kalau dilihat dari segi iman dan selalu dianggap sebagai bagian dari partisipasi kita dalam penderitaan Kristus, maka semua penderitaan itu akan dilalui dengan penuh kesabaran dan sukacita. Seperti St. Stefanus, martir Kristus pertama: selagi dia dirajam, ia tetap memuji dan memuliakan Tuhan. Penderitaan dilihatnya sebagai kesempatan untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Penderitaan tidak dilihatnya sebagai siksaan atau hukum, tetapi kesempatan untuk merasakan sedikit penderitaan Kristus di salib dalam rangka menyelamatkan manusia.
Saudara-saudari… Penderitaan dan kesulitan hidup akan selalu datang dalam hidup kita. Sebagai orang beriman, kita tidak perlu lari dari penderitaan, tetapi hadapi, tidak perlu menyalahkan orang lain, tetapi mari kita mencari solusi. Allah membekali kita dengan akal budi, hati nurani, iman dan kemampuan agar kita mampu bertahan dan dapat menghadapi penderitaan hidup itu. Penderitaan hidup akan membuat kita semakin yakin akan kebaikan Tuhan dan pertolonganNya yang selalu datang tepat pada waktunya.
Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan sadarkanlah kami agar kami selalu melihat penderitaan atau sakit sebagai satu kesempatan yang indah untuk turut berpartisipasi dalam penderitaan-Mu dan menjadi saksi-Mu yang setia. Dalam nama Kristus, kami berdoa! Amen!
========================================================================
Rabu, 27 November 2019
Pekan Biasa XXXIV
¤ Dan. 5:1-6.13-14.16-17.23-28
¤ MT.Dan. 3:62,63,64,65,66,67
¤ Luk. 21:12-19
"Testimonium"
~ Kesaksian ~
Inilah sikap iman yang dinyatakan dalam hidup sehari-hari. Sikap iman ini membutuhkan kekuatan dari Roh Allah sendiri.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus mengingatkan kita agar tetap waspada dan siap sedia serta berani memberikan kesaksian iman ketika kita dihadapkan pada ‘tantangan dan rintangan’ sebagai orang beriman.
Adapun semangat yang mendorong tetap berani berikan kesaksian iman, antara lain:
1. Kesetiaan
Kesetiaan kepada Yesus Kristus dan salib-Nya diyakini sebagai satu-satunya kunci keselamatan.
Di sinilah kita diingatkan agar peka dan jeli membaca tanda-tanda zaman serta tetap percaya pada Yesus yang telah mengatasi derita dengan jaya dalam kemenangan Paskah karena kesetiaan pada BapaNya.
2. Kecintaan
Kecintaan mewartakan kasih Allah dan percaya janjiNya diyakini bila kita tetap setia bertahan sampai akhir akan mendapatkan kebahagiaan abadi bersama para kudusNya.
Di sinilah Yesus memberi jaminan setia menyertai dan membela serta meneguhkan kesaksian hidup dan iman akan nama-Nya. Yesus sendiri telah mengalami konsekuensi dari kesaksian-Nya tentang cinta Allah Bapa hingga wafat di salib.
Saudaraku, mari berlajar dari hal-hal sederhana dalam hidup kita. Hal-hal sederhana itu kita lihat dan hayati dalam kerangka hidup sebagai orang beriman.
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang mau terus berlajar beriman. Amin.
========================================================================
[05:32, 11/27/2019] Sugeng Basuki: Luk. 21:12-19 ~ RabuMenjadi murid Yesus TIDAK LEPAS dari PENGANIAYAAN, KESULITAN untuk BERSAKSI.
"Sebab itu TETAP TEGUHLAH di dalam HATIMU... AKU SENDIRILAH yang akan memberi kalian KATA-KATA HIKMAT sehingga kalian tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu."
YESUS SENDIRI memberi JAMINAN PEMBELAANNYA. Kita diminta untuk tetap SETIA dan KREATIF sebagai murid-muridNya.
PENCOBAAN justru akan semakin MENUMBUH-KEMBANGKAN iman kita!
Saudaraku, bagaimana dengan iman Anda sendiri?
JLU.
[05:32, 11/27/2019] Sugeng Basuki: DOA:
Ya Tuhan, ajarilah kami selalu melihat hidup ini dengan kacamata iman.
Sertailah kami agar mampu bertahan dan setia ketika mengalami rintangan dan tantangan sehingga hidup kami semakin memancarkan hidup-Mu sendiri. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar