Luk 6:27-38 Hendaknya kalian murah hati se bagaimana Bapamu murah hati adanya.

 Bacaan Liturgi Hari Biasa, Pekan Biasa XXIII

Bacaan Injil, Luk 6:27-38

Hendaknya kalian murah hati se bagaimana Bapamu murah hati adanya.

SIRAMAN ROHANI, Kamis, 10 September 2020                                                                                 

Tema: Bermurah Hatilah Kepada Sesama!   

RP Fredy Jehadin, SVD                                                                     

(Lukas  6: 27 - 38)

Saudara-saudari… Hukum alam selalu punya kecendrungan untuk menentang apa yang dirasa merugikan. Misalnya, kalau ada orang yang berbuat jahat kepada kita, kita selalu punya kencendrungan dari dalam diri untuk melawannya, membalas kejahatannya dengan kejahatan. Sewaktu saya bekerja di Papua New Guinea, di sana terdapat beberapa suku yang menganggap suku tertetentu sebagai musuh dari sukunya. Peperangan sering terjadi antara suku-suku ini. Gigi ganti gigi sering terjadi antara suku-suku ini. Bahasa gigi ganti gigi sesungguhnya bahasa Kitab Suci Perjanjian Lama. Itu berarti kejahatan selalu dibalas dengan kejahatan. Pertanyaan kita, apakah Tuhan mengizinkan manusia membalas kejahatan dengan kejahatan? 


Saudara-saudari… Menurut Yesus Kristus membalas kejahatan dengan kejahatan sesungguhnya tidak berkenan pada Tuhan. Lewat InjilNya hari ini, Yesus dengan tegas katakan: “Kasihilah musuhmu, berbuat baiklah kepada orang yang membenci kamu, mintalah berkat bagi mereka yang membenci kamu; berdoalah bagi mereka yang mencaci maki kamu.”  Ini satu ajaran baru. Satu ajaran yang sangat bertentangan dengan kecendrungan manusia. Ajaran ini pasti sangat berat untuk dihayati dan diamalkan, tetapi bukan berarti tidak mungkin terjadi. Yesus Kristus mengajarkannya dan ia sendiri sudah melaksanakannya. Betapa sering ia dicaci maki oleh orang Farisi, ahli – ahli Taurat dan pemuka-pemuka agama Yahudi. Walaupun demikian, Ia tetap menerima mereka. Dia tidak menjauh dari mereka. Ajaran baru ini menuntut kesabaran dan iman yang teguh akan kehendak dan cita-cita Tuhan. Kesabaran itu bisa kita peroleh lewat doa dan keseriusan kita dalam menghayati dan mengamalkan ajaran Tuhan. Yang pasti bahwa dalam menghadapi situasi nyata di sana selalu terjadi pergulatan bathin dan pikiran: antara kencendrungan manusiawi kita untuk melawan kejahatan dengan kejahatan dan menyangkal diri, mengesampingkan kecendrungan manusiawi kita lalu mengikuti perintah Tuhan untuk mengasihi musuh.  Dengan mengikuti perintah dan ajaran Tuhan, secara tidak langsung Yesus mau mengajak para pengikutNya supaya selalu hidup murah hati kepada sesame secara khusus kepada orang yang berbuat kejahatan kepada kita. Yesus dalam Injil-Nya hari ini berkata: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.”  Dengan mengikuti ajaran dan perintah baru, mengasihi musuh, kita dengan sadar mau menghadirkan Tuhan ke tengah dunia, menjadi saksi-Nya di tengah dunia. 


Marilah saudara-saudari… Bermurah hatilah selalu kepada sesama dan kasihilah musuh-musuh kita. Kalau kita selalu setia mempromosikan, menghayati dan mengamalkan ajaran dan perintah Tuhan, itu berarti kita sungguh-sungguh anak-anak Allah, yang mau hidup sempurna sama seperti Bapa kita adalah sempurna. 

 

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan tanamkanlah dalam diri kami kesabaran dan sikap murah hati. Semoga kami selalu mampu mengasihi orang yang berbuat jahat kepada kami. Doa ini kami sampaikan dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amen!

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget