Renungan Harian

"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" 
- Roma 12:12

Nantikanlah janji-janji Tuhan tergenapi dalam hidupmu dgn kesabaran dan penuh sukacita krn Tuhan hanya sejauh doamu.
Have a nice day.

Selamat pagi dihari Sabtu.
Selamat Beraktivitas.
Happy weekend

Renungan lagi:

CUKUP ITU BERAPA?

Alkisah seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bs mengeluarkan kepingan uang emas yg tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapa pun yg diinginkannya, sbb kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan "cukup"

Seketika si petani terpengarah melihat kepingan uang emas berjatuhan di dpn hidungnya.
Diambilnya beberapa  ember utk menampung uang kaget itu.
Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya utk disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi rumahnya.
Masih kurang!
Dia menggali sebuah lubang besar utk menimbun emasnya.
Belum cukup!
Dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya,
karena dia tdk pernah bs berkata cukup.

Kata yg paling sulit diucapkan oleh manusia berangkali adalah kata "cukup"
Kapankah kita bs berkata cukup?

Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bs dikatakan sepadan dgn kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih  dibawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak2 menganggap org tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang..dan kurang

Kapankah kita bisa berkata cukup?Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh org yg bisa menSYUKURI.

Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bkn berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
"Cukup" jangan diartikan sbg kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yg telah kita terima,
bukan apa yg belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dgn apa yg ada pd diri kita hari ini,maka kita akan menjadi manusia yg berBAHAGIA.

Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Selamat pagi.
Salam damai sejahtera

*TAK MUNGKIN HIDUP SENDIRI*

*Pernahkah anda melihat seseorang menajamkan sebilah pisau dengan cara menggosoknya dengan lempengan besi?*

_Besi menajamkan besi. Proses penajaman itu mungkin terasa tidak enak. Timbul panas dari gesekan yang terus-menerus serta memerlukan energi_

Namun, lihatlah hasilnya: pisau yang diasah menjadi semakin tajam dan dapat digunakan secara maksimal.

*Gambaran ini dipakai dalam firman Tuhan untuk mengingatkan bahwa bukan hanya besi yang dapat menajamkan besi, melainkan manusia juga "menajamkan" sesamanya!*

*Tuhan membentuk karakter seseorang tidak secara otomatis, tetapi melalui proses "penajaman" dengan melibatkan orang-orang di sekitarnya*

*Dalam sebuah komunitas, mungkin kita menghadapi berbagai perbedaan, kritik, atau perlakuan yang kurang menyenangkan*

_*Namun, sadarkah kita bahwa melalui semua itu kita sedang dibentuk menjadi seorang yang tabah, tangguh, dan berprinsip?*_
( Amsal 27 : 17 - 19 )

_Ada kalanya kita berdoa agar Tuhan memberi kesabaran, tetapi Dia mengizinkan seseorang menguji kesabaran kita_

_Ada kalanya kita berdoa agar Tuhan memberi kekuatan, tetapi Dia mengizinkan kita berhadapan dengan mereka yang mengucapkan kata-kata yang menjatuhkan semangat._

*Pernahkah anda mengalami hal seperti ini? Jika ya, janganlah mengeluh dan menjadi seorang yang tidak tahan uji*

*Jalanilah dengan kesadaran bahwa Tuhan dapat memakai setiap orang yang kita jumpai untuk ikut "menajamkan" sisi-sisi kehidupan kita agar lebih berkualitas dan berguna*.

*_Laluilah proses penajaman dengan tegar, walau mungkin tidak mudah. Karena kita tahu bahwa dengan cara itu, kualitas hidup kita sedang dimurnikan_*

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget