Bertekad, Berencana, Berbuat, dan Berkaca

Bertekad, berencana, berbuat, dan berkaca :

Memiliki tekad adalah permulaan. tanpanya, apapun yang anda lakukan akan gagal.

Memiliki rencana adalah keharusan. membabi buta hanya akan membawa kegagalan.

Melakukan apa yang direncanakan adalah konsistensi. tidak ada artinya merencanakan jika pelaksanaan tidak berpatokan pada rencana.

Mengevaluasi diri adalah kebijaksanaan. bertekad, berencana, dan berbuat tidak akan membawa banyak perkembangan tanpa adanya evaluasi.

Bertekad, berencana, dan berbuat menghasilkan kesuksesan dalam melakukan segala sesuatu. sedangkan berkaca adalah satu-satunya jalan menuju pengembangan wawasan dan kedewasaan diri.

Tuhan besertamu sahabat-sahabatku terkasih,,,

TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH BAGI ORANG YANG DIANGGAP BODOH DAN LEMAH OLEH DUNIA

Heinrich Pestalozzi pada masa kecilnya dikenal sebagai Henky si bodoh. Ia menjadi anak yatim semenjak ia berumur 6 tahun. Sebutan si bodoh ditujukan pada dirinya karena kemampuannya yang sangat terbatas, bahkan di bawah rata-rata. Berkali-kali ia tidak naik kelas. Namun, karena ia tekun dan tidak mudah putus asa, ia menjadi orang hebat.


Semasa hidupnya Pestalozzi dikenal sebagai Bapak Pendidikan Modern yang memiliki konsep memberi perhatian secara pribadi kepada anak didik. Dengan konsep ini, proses belajar mengajar memungkinkan setiap anak berkembang secara optimal. Sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan bersifat umum klasikal. Pendidik memberi perhatian kepada anak secara keseluruhan. Prestasi lain yang berhasil dicapai oleh Heinrich Pestalozzi adalah membangun lima panti asuhan dan menjadi rektor di sebuah perguruan tinggi di Prancis.


Saat ia meninggal, banyak ungkapan yang menunjukkan betapa besar jasaya bagi sesamanya melalui dunia pendidikan yang ditekuninya. Di antaranya adalah: "Sang penolong bagi anak-anak malang", "Seorang Kristen yang menganggap orang lain segala-galanya sementara dirinya sendiri bukan siapa-siapa".


1 Korintus 1:27

Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.

Kasih Tuhan untukku dan untukmu...

Kasih Tuhan melimpah bagi semua orang...

Kasih Tuhan tidak pernah berkesudahan...
Kasih Tuhan selalu & senantiasa menyertai kita setiap saat...
Kita menerima semuanya dengan cuma-cuma maka berilah kasih Tuhan kepada sesama juga dengan cuma-cuma.

Spesial Thanks untuk yang telah mengunjungi blog ini, karena anda-andalah yang membuatku terus belajar dan semangat untuk mengisi blog ini.... semoga bermanfaat.. best regards and

"God Bless You.., always"


"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya"(Yoh.15:1-8)

Kesatuan hidup antara Yesus dan murid-muridNya bukan hanya sekedar sebuah kebersamaan tapi juga penjiwaan dan memberi hidup baru. 
Ranting hanya dapat berbunga dan berbuah karena tinggal dan bersatu dalam pokoknya.
Ranting akan layu, kering, tak barbuah karena kehilangan daya hidup akibat patah dan putus terlepas dari pokoknya. 
Namun jika ranting tetap bersatu mau dipangkas dan dibersihkan, maka ia akan mendapat aliran hidup jauh lebih melimpah dan semakin menghasilkan banyak buah. 
Kita mengimani Yesus sebagai Tuhan dan Juru slamat hanya saja kita kurang bersatu dengan Dia dalam doa dan ekaristi. 
Kita hanya mau bersatu jika terhimpit oleh banyak masalah dan beban hidup karena itu kita pun jadi sukar mendapat daya aliran rahmat. 
Apakah kita mampu menjaga intimitas relasi kita dengan Yesus lebih intens kapan dan dimanapun?
Atau kita hanya bisa dekat dengan Yesus ketika kita punya banyak soal? 
Tuhan memberkati.




Rm. Januar Kado, Pr (25052011; 11:55)

"Akulah jalan...Tidak seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku"(Yoh.14:1-6)

Yesus menyatakan peran-Nya sebagai pewahyu Bapa. 
Bersatu dengan Yesus berarti kita menghayati  hidup Trinitaris sebagai kesejatian hidup. 
Sayangnya meski kita menyatakan diri bahwa kita adalah murid-muridNya, 
namun kita lambat menanggapi ajaran Yesus  karena kita lebih senang bergulat dengan kenyataan-kenyataan duniawi, belum siap melepaskan diri dari hal-hal tersebut. 
Kita sukar untuk menjejaki jalan yang ditunjukkan Yesus karena kita takut pada realitas salib,
karena kita lebih memilih kesenangan duniawi yang memanjakan hidup kita ketimbang memilih salib yang berat tapi memberi kebahagiaan dan hidup kekal. 
Kita tidak mungkin sampai ke surga dengan kemelakatan yang erat pada kondisi-kondisi duniawi apalagi tanpa melalui Yesus. 
Masing-masing kita punya kebebasan untuk memilih. 
Tuhan tidak pernah memaksa.
 Tuhan memberkati.

(Rm. Januar Kado, 19052011, 18:11)

"Aku ini, jangan takut" (Yoh.6:16-21)

Peristiwa dalam Injil Yohanes ini menunjukkan bhw hidup kita tidak pernah lepas dari pandangan Yesus yg penuh kasih. 
Ketika kita berlelah-lelah dengan kehidupan ini Yesus pun sedang memperhatikan kita. 
Yesus tidak demikian saja memberikan kemudahan kepada kita. 
Ia menghendaki agar kita berusaha. 
Namun ketika kekuatan kita sudah mulai lemah, 
Yesus datang tuk memberikan kekuatan baru agar kita dapat menyelesaikan usaha kita memperoleh keberhasilan. 
Inilah keajaiban kehidupan Kristiani bahwa tidak sesuatu pun yang kita lakukan sendiri. 
Yesus memperhatikan, datang dan menolong. 
Kita memang harus berusaha bersama Yesus, kita tidak boleh merasa bahwa kita tidak perlu Yesus. 
Dengan kehadiran Yesus maka perjalanan yang jauh pun akan menjadi lebih singkat dan pergumulan hidup yang berat pun akan menjadi lebih ringan. 
Marilah kita belajar berlayar di tengah samudera kehidupan bersama Yesus, menembusi gelombang dan arus jaman. Tuhan memberkati.



Rm. Januar Kado, Pr (060511, 17:38)

JANGAN ANGGAP ENTENG DIDIKAN TUHAN

Kuda balap tidak tahu mengapa dia berlomba.
Dia lari kencang karena cambukan dan kesakitan.

Jika hidup ibarat perlombaan, 
maka biarkan ALLAH yang menjadi penunggangmu.
Bila kita selalu di pacu, sesekali kesakitan oleh cambuk-NYA.

Pikirkanlah:
ALLAH mau kita jadi PEMENANG,
Sebab kita semua punya bakat malas DOA dan lupa BERSYUKUR!!
Cenderung terbuai pada zona nyaman, 
sibuk pada kesenangan diri dan lupa menyangkal diri.
Maka cambukan masalah diperlukan supaya 
kita kembali fokus pada panggilan sorgawi.
Jangan anggap enteng didikan TUHAN, 
sebab TUHAN menghajar org yg dikasihi-NYA dan IA menyesah org yg diakui-NYA sbg anak. (IBRANI 12:6)

Miliki hari yg indah bersama YESUS...!!! Gbu.

Popular Posts Widget