“Jangan termakan Pujian”

Mrk. 1:21b-28; 

“Pujian dan pengakuan memang dibutuhkan oleh manusia,
tetapi jika Anda tidak hati-hati maka pujian bisa menjadi
sumber kesombongan diri.”

          Siapa yang tidak membutuhkan pengakuan dan pujian dari orang lain? Setiap manusia pasti membutuhkannya karena dengan itu, apa yang kita perbuat atau katakan mendapatkan pengakuan dari pihak lain. Pujian dan pengakuan pun bisa menambah daya dan kekuatan bagi yang dipuji untuk berbuat yang lebih, yang terbaik bagi orang lain.

            “Apa urusan-Mu dengan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” Demikianlah seruan roh jahat yang ada  dalam diri orang yang kerasukan ketika bertemu dengan Yesus. Mau tahu apa reaksi Yesus? Pengakuan dan pujian ini diterimanya, namun tidak serta merta membuat-Nya lupa diri karena termakan pujian murahan seperti ini. Mengapa? Karena iblis mengungkapkan pujian ini bukan sebagai sebuah ungkapan jujur dari hatinya, melainkan sebuah “trik” untuk terhindar dari kuasa Yesus untuk melenyapkannya. Keluarlah dari padanya, demikian balasan Yesus. Setan itu pun keluar dan orang itu mendapatkan kesembuhannya.

            Hidup yang kita jalani pun tak lepas dari pujian dan pengakuan dari orang lain. Banyak orang sedang mencari untuk mendapatkan pengakuan dari pihak lain, dan ketika menemukannya maka segalanya dilupakan. Karena itu, sejauh pujian dan pengakuan dijadikan sebagai tujuan sebuah pencarian jiwa, maka kesombongan akan menjadi buah-buahnya. Membaca bacaan hari ini, mengingatkan kita bahwa segalanya harus kita terima dengan rasa syukur dan rendah hati. Kita membutuhkan pujian dan pengakuan, tetapi haruslah diubah menjadi energi positif yang memungkinkan kita untuk berbuat dan memberikan yang terindah dan terbaik bagi Tuhan. Inti pewartaan kita adalah agar nama Tuhan dimuliakan oleh setiap orang, dan bukannya pujian dan pengakuan diarahkan kepada  pribadi yang mewartakan. Marilah kita beriman dengan rendah hati agar hanya Tuhanlah yang disembah dan dimuliakan dalam hidup setiap orang.

Selasa, 11 Januari 2011

Teriring salam dan doaku untukmu selalu,

Rinnong

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget