“Panggilan kepada Pertobatan”

Sabtu, 23 Oktober, 2010
Luk.13:1-9: “Panggilan kepada Pertobatan”

“Jika hidupmu masih berlangsung sampai saat ini maka sadarlah bahwa itu adalah anugrah Tuhan Yesus untuk sebuah pertobatan.”

Perumpamaan Yesus hari ini dengan jelas merujuk pada pentingnya sebuah pertobatan. Kata tuan itu; “Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon itu; Untuk apa ia hidup?” Ini bukan tanda bahwa ”kesabaran itu ada batasnya” dari pihak Allah, melainkan penghakiman itu adalah sesuatu yang pasti dalam akhir hidup manusia. Tetapi apa yang indah dari Yesus, ialah Ia selalu memperjuangkan nasib dan keselamatan kita di hadapan Bapa-Nya dengan memohon “Tuan, biarkanlah ia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya.” Lihatlah! Betapa Yesus memperhatikan keselamatan kita sehingga Ia selalu memohon kemurahan Bapa-Nya agar kita diberi kesempatan untuk membangun sebuah pertobatan dengan perpanjangan hidup. Jika hidup itu masih terberi sampai saat ini, maka tujuannya hanya satu, yakni “Pertobatan.”

Dengan demikian, apa yang kita bisa renungkan tentang inti hidup kita sampai saat ini, yakni tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah kesempatan tambahan yang dimohonkan oleh Yesus kepada Allah, Bapa-Nya untuk sebuah pertobatan. Banyak orang mengabaikan panggilan pertobatan ini sehingga kadang mereka berlalu dari dunia ini tanpa merasakan indahnya sebuah kematian. Kematian itu menjadi indah jika dilalui dengan sebuah pertobatan batin. Banyak orang mencoba menyanggah pernyataan ini dengan mengatakan bahwa “saat mati kan kita tidak merasakan apa-apa lagi?” Benar! Jika Anda berpikir bahwa kematian adalah akhir dari segalanya. Namun jika Yesus mengajarkan sesuatu tentang kehidupan di akhirat bersama Bapa, berarti jiwa akan kembali ke haribaan-Nya bersama Allah, dan disitulah penyesalanmu akan menjadi sesuatu yang sangat terlambat.

                Karena itu, semoga di akhir pekan ini sebuah kesadaran baru muncul bahwa “pertobatan hendaknya dilaksanakan dengan segera bila kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini.” Jika Yesus saja sangat mencintai kita dan menghendaki keselamatan dengan meminta kemurahan hati Allah Bapa-Nya agar perpanjangan hidup dianugerahkan kepada kita, maka hendaklah ini menyadarkan kita untuk membangun sebuah pertobatan batin.



Selamat berakhir pekan para sahabat.



Teriring salam dan doa kecilku untukmu selalu.


Rinnong

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts Widget